REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau yang dinamakan Whoosh telah resmi beroperasi mulai hari ini, Senin (2/10/2023). Proyek yang dikerjakan bersama China ini telah dimulai sejak 2016 lalu dan menemui banyak persoalan dalam proses pembangunan hingga diresmikan menjelang pengujung 2023.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam peresmian hari ini lantas bercerita, sejak ia menerima penugasan untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat tahun 2019, dirinya banyak menemui masalah dan kendala hingga banyak yang pesimis atas mega proyek itu.
“Dimulai dari masalah klasik, mengenai pembebasan lahan, koordinasi belum baik, sampai kesulitan pendanaan dihadapi akibat Covid-19. Pak Presiden, Tentu banyak yang pesimis proyek ini akan diselesaikan,” kata Luhut di hadapan Presiden Jokowi dalam peresmian di Stasiun Halim Kereta Cepat.
Namun, Luhut mengatakan, Presiden tetap memberikan semangat untuk bisa menyelesaikan proyek Kereta Cepat. Hal itu, kata Luhut, tentu tidak lepas dari kerja sama seluruh pihak. Baik pemerintah pusat dan daerah, BUMN, masyarakat swasta, hingga pemerintah China yang ikut turun tangan.
“Hari ini, kita patut bahagia dan berbangga hati, Indonesia menorehkan tinta sejarah baru di dunia kereta api modern dengan diresmikannya Kereta Cepat hari ini,” kata Luhut.
Kereta Cepat Whoosh dapat menempuh kecepata hingga 350 km per jam dengan waktu tempuh 45 menit dari Stasiun Halim, Jakarta hingga ke Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.
“Di hari bersejarah ini kami dapat membuktikan proyek ini dapat diselesaikan dan dapat dioperasikan,” kata Luhut.
Luhut mengatakan, melalui Kereta Cepat, Indonesia akan mendapatkan berbagai manfaat. Terutama dalam penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal serta transfer teknologi mutakhir untuk bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian.
Pihaknya pun berharap, masyarakat ke depan bisa memanfaatkan Kereta Cepat karena dapat membantu mengurangi polusi udara dari kendaraan pribadi. Adapun soal harga tiket, secara resmi belum diumumkan.
Namun dikabarkan ditetapkan mulai Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. Hanya saja, Luhut mengatakan, PT KCIC selaku pengelola Kereta Cepat masih menggratiskan tiket hingga pertengahan Oktober mendatang.
“Berkat tingginya uji coba gratis KCJB, maka kami sepakat hingga pertengahan Oktober pengoperasian KCJB masih tidak dikendakan biaya atau gratis,” ujar Luhut.