Jumat 13 Oct 2023 15:24 WIB

Dirut BTN: Sektor Perumahan 90 Persen Gunakan Produk Lokal

Saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta unit.

Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Pembiayaan perumahan menjadi kontributor utama pertumbuhan aset BTN Syariah di Aceh. Pembiayaan perumahan BTN Syariah di kota Serambi Mekah ini tercatat tumbuh 13,82 persen atau menjadi Rp126,33 miliar pada tahun 2022 dari sebelumnya Rp 108,87miliar pada tahun 2021.
Foto: EPA/Hotli Simanjuntak
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Pembiayaan perumahan menjadi kontributor utama pertumbuhan aset BTN Syariah di Aceh. Pembiayaan perumahan BTN Syariah di kota Serambi Mekah ini tercatat tumbuh 13,82 persen atau menjadi Rp126,33 miliar pada tahun 2022 dari sebelumnya Rp 108,87miliar pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Nixon LP Napitupulu menyatakan, sektor perumahan merupakan salah satu sektor yang menggunakan produk lokal mencapai 90 persen sehingga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara.

"Hampir seluruh bahan baku maupun pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun perumahan merupakan sumber daya domestik sehingga dengan pengembangannya akan meningkatkan konsumsi domestik sekaligus mengendalikan inflasi di daerah," katanya di Banda Aceh, Jumat (13/10/2023).

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela memberikan kuliah umum peserta Pelatihan Developer Milenial Bank BTN yang diselenggarakan di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.

Ia menjelaskan sektor real estate merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga mampu mempercepat menumbuhkan ekonomi nasional.

“Sebanyak 90 persen bahan bangunan yang digunakan dalam konstruksi bersumber dari produk lokal,” katanya.

Menurut Nixon, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti oleh generasi milenial mengingat kebutuhan perumahan yang masih sangat tinggi.

Nixon menyebutkan saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta unit, di mana 47 persen di antaranya didominasi oleh generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.

"Masih banyaknya rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah merupakan indikasi bahwa sektor perumahan masih berpotensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Ini juga didukung dengan terus bertambahnya jumlah keluarga baru dan dukungan kemudahan untuk memiliki rumah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement