REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft LinkedIn mengatakan pada Senin (16/10/2023) bahwa pihaknya memberhentikan 668 karyawan di seluruh tim teknik, talenta, dan keuangannya pada putaran kedua pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun ini. Pemangkasan yang berdampak pada lebih dari tiga persen dari 20 ribu staf, menambah puluhan ribu pekerjaan yang hilang tahun ini di sektor teknologi di tengah ketidakpastian prospek ekonomi.
“Sementara kami menyesuaikan struktur organisasi dan menyederhanakan pengambilan keputusan, kami terus berinvestasi dalam prioritas strategis untuk masa depan kami dan memastikan kami terus memberikan nilai bagi anggota serta pelanggan kami,” kata LinkedIn dalam sebuah postingan blog, dilansir Reuters, Selasa (17/10/2023).
Menurut perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas, sektor teknologi telah memberhentikan 141.516 karyawan pada paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan sekitar 6.000 pada tahun lalu. LinkedIn menghasilkan uang melalui penjualan iklan dan membebankan biaya berlangganan kepada profesional perekrutan serta penjualan yang menggunakan jaringan tersebut untuk menemukan kandidat pekerjaan yang sesuai.
Pada kuartal keempat tahun fiskal 2023, pendapatan LinkedIn meningkat lima persen tahun-ke-tahun dibandingkan 10 persen pada kuartal sebelumnya.
Microsoft menyebut perlambatan dalam perekrutan dan penurunan belanja iklan sebagai hambatan bagi LinkedIn meskipun mereka terus menambah anggota baru ke komunitasnya yang berjumlah 950 juta orang.
LinkedIn pada bulan Mei memutuskan untuk memangkas 716 pekerjaan di tim penjualan, operasi, dan dukungan untuk menyederhanakan operasinya dan menghilangkan lapisan guna membantu membuat keputusan lebih cepat.