REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat adanya peningkatan bisnis BSI customer based pada kuartal III 2023.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah customer based perseroan saat ini mencapai 19,22 juta, meningkat 10,90 persen year on year (yoy). Oleh karena itu, untuk memberikan layanan optimal bagi nasabah, saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Di sisi lain, perlu kami sampaikan pertumbuhan nasabah juga tak lepas dari e-channel, seperti BSI Mobile yang dapat dengan mudah diakses nasabah untuk transaksi pembukaan rekening online baik tabungan, deposito maupun pembiayaan," kata Direktur Teknologi Informasi Saladin D Effendi, Selasa (31/10/2023).
Tercatat hingga September 2023, generasi X,Y, Z masih mendominasi penggunaan BSI Mobile dengan total pengguna mencapai 5,90 juta orang atau tumbuh 32,80 persen year on year, dengan jumlah 266,3 juta transaksi. Selain itu, saat ini BSI juga sangat mudah dijangkau melalui kehadiran merchant-merchant QRIS BSI yang mencapai lebih dari 221 ribu merchant di seluruh Indonesia, serta jumlah ATM di lebih dari 2.500 mesin.
BSI membukukan kinerja impresif sepanjang kuartal III 2023 dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, pada kuartal III 2022 laba bersih BSI sebanyak Rp 3,21 triliun.
Salah satu penopang dari pertumbuhan laba yang pesat yakni pertumbuhan volume pembiayaan yang mampu mendorong pendapatan margin bagi hasil tumbuh 15,74 persen yoy. Selain itu komposisi DPK (dana pihak ketiga) didominasi oleh dana murah. Hingga September 2023, penghimpunan DPK mencapai Rp 262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp 115 triliun dan giro Rp 42 triliun. BSI juga terus mendorong pertumbuhan dana murah. Terutama tabungan nisnis yang menjadi salah satu engine dengan pertumbuhan 134,41 persen dan memiliki tren meningkat.