REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag menegaskan bahwa ia adalah seorang 'pejuang' setelah penampilan buruk dari MU pada Rabu (1/11/2023). Ia 'percaya diri' dapat membalikkan kondisi tim selama bermain di Old Trafford.
Tiga hari setelah penampilan tanpa semangat melawan Manchester City, MU kalah 0-3 dari Newcastle United yang merotasi pemain secara besar-besaran. MU pun tersingkir dari Carabao Cup (Piala Liga). Gol-gol dari Miguel Almiron, Lewis Hall, dan Joe Willock memastikan itu adalah malam yang buruk bagi Ten Hag karena menghadapi tekanan yang semakin meningkat setelah awal yang buruk pada musim 2023/2024.
Hasil itu berarti Man United telah menelan delapan kekalahan dari 15 pertandingan pembuka di semua kompetisi musim ini, rekor terburuk sejak 1972/1973, sementara ini adalah pertama kalinya klub kalah dalam pertandingan kandang beruntun dengan selisih tiga gol atau lebih sejak 1962.
Ten Hag bertanggung jawab atas hasil yang diraih tim. Namun ia yakin segalanya akan menjadi lebih baik.
"Saya memahaminya ketika hasilnya tidak sesuai harapan, itu juga merupakan proses yang logis jika mereka mempertanyakan hal tersebut," ujar pelatih asal Belanda ini dikutip manchesterworld.uk. "Tetapi saya yakin saya bisa melakukannya. Di semua klub saya, saya telah melakukannya dan juga tahun lalu di sini, saya juga melakukannya, tetapi saat ini kami berada di tempat yang buruk. Saya bertanggung jawab untuk itu."
Ditanya tentang penampilan MU, Ten Hag mengatakan, itu di bawah standar yang tidak diharapkan semua orang dari Manchester United. "Sejauh ini belum cukup baik. Kami harus memperbaikinya," jelasnya.
Sebagai sebuah tim, lanjut Ten Hag, MU tidak cukup baik dan apa pun alasannya, tidak ada ruang untuk mencari-cari alasan. MU harus melakukan banyak hal dengan lebih baik. "Kami harus meningkatkan standar karena jika tidak, Anda tidak akan pernah mendapatkan level dan performa yang tepat dan tidak akan pernah mendapatkan hasilnya."