REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor mencatat, petani di wilayahnya telah memanen padi sebanyak 364.322 ton sepanjang 2023. Ratusan ribu ton padi itu dipanen dari sawah seluas 60.720 hektare yang tersebar di Kabupaten Bogor.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor Tatang Mulyadi menjelaskan, 364.322 ton padi ini dipanen oleh para petani sejak Januari hingga September 2023.
“Bulan Januari sampai dengan September tanaman padi di Kabupaten Bogor dengan luas panen 60.720 hektare, produksi padi 364.322 ton,” ujar Tatang, Kamis (2/11/2023).
Menurut Tatang, jika diproduksi menjadi beras, padi tersebut dapat menghasilkan beras seberat 233.239 ton. Namun, menurutnya, jumlah beras yang diproduksi itu masih jauh dari jumlah kebutuhan beras di Kabupaten Bogor.
Tatang menyebut, kebutuhan beras di Kabupaten Bogor sekitar 696.567 ton dalam setahun. Di mana setiap tahun, dalam data Distanhorbun Kabupaten Bogor, hasil panen padi di daerahnya baru mampu memenuhi 40 persen kebutuhan beras daerah.
“Sedangkan, sisanya dipenuhi dengan mendatangkan beras dari daerah lain, seperti dari Karawang dan Indramayu,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, Asep Mulyana, memaparkan dalam satu tahun, jumlah kebutuhan beras di Kabupaten Bogor berada di angka 696.567 ton.
Pada 2022, kata Asep, dengan dengan jumlah kebutuhan yang sama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mampu menyediakan 753.392 ton beras. Di mana jumlah ketersediaan beras 2022 dipenuhi dari 413 ton yang berasal dari stok tahun 2021, kemudian 298.604 ton dari produksi petani Kabupaten Bogor, serta 454.374 ton dari daerah lain.