REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cerita orisinal Beranak dalam Kubur karya Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih siap menebar kengerian dalam format serial musikal hasil kolaborasi dengan Indonesia Kaya dan BOOW Live dalam kelanjutan episode program #MusikalDiRumahAja. Ini merupakan penyegaran dari karya yang pertama kali muncul dalam format teater pada 1960-an.
“Episode terbaru ini merupakan sebuah perjalanan produksi yang luar biasa karena kami berkesempatan untuk bekerja bersama Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih yang telah memberikan pengaruh terbesar dalam dunia seni pertunjukan," kata Produser BOOW Live dan sutradara Bayu Pontiagust di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (2/11/2023) malam.
"Dalam proses produksi ini, kami memastikan bahwa esensi dan keindahan cerita orisinal Beranak dalam Kubur yang diangkat dari sandiwara panggung tetap terjaga dalam setiap adegan,” imbuhnya.
Lewat karya baru penuh penyegaran, Bayu menjelaskan bahwa pihaknya berupaya memahami dan menghormati warisan seni pertunjukan Miss Tjitjih dan berusaha untuk menjadikan karya tersebut tetap relevan sehingga menarik bagi penonton saat ini.
“Kami berharap bahwa produksi ini akan menginspirasi dan menghibur penonton, serta menjadikan warisan seni pertunjukan Miss Tjitjih terus hidup dalam bentuk baru,” terang Bayu.
Selain Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih, Beranak dalam Kubur musikal ini juga diperankan oleh Bayu Reswandha sebagai Jayeng Pati, Raka Rahayudin sebagai Jayeng Rasa, Ulan Laumi sebagai Ratnasi, Sri Ayu Winati sebagai Wulandari, Rahma sebagai Sekarwati, Dina C F sebagai Mbah Dukun/Kunti dan Aditya Restu Faturahman sebagai Jayeng Kusuma. Episode ini ditulis kembali oleh Titien Wattimena dan Deliesza Tamara.
Film ini mengisahkan tentang....