REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang pejabat PBB mengatakan bahwa rata-rata orang di Gaza hidup dengan dua potong roti sehari ketika Israel terus melakukan pengepungan dan pemboman terhadap daerah kantong Palestina.
Dilansir di The New Arab, Sabtu (4/11/2023), Direktur Gaza untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina Thomas White mengatakan rata-rata warga Gaza hidup dengan dua potong roti Arab yang terbuat dari tepung yang ditimbun PBB di wilayah tersebut, namun permintaan yang kini terdengar di jalan adalah meminta air.
Thomas yang mengatakan ia melakukan perjalanan keseluruhan Gaza dalam beberapa pekan terakhir menggambarkan tempat itu sebagai tempat kematian dan kehancuran. Tidak ada tempat yang aman saat ini dan orang-orang khawatir akan kehidupan mereka, masa depan mereka dan kemampuan mereka untuk memberi makan keluarga mereka.
BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan
Badan pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA mendukung sekitar 89 toko roti di seluruh Gaza dengan tujuan memberikan roti kepada 1,7 juta orang. “Sekarang orang tidak hanya sekadar mencari roti. Mereka mencari air," kata White kepada diplomat dari 193 negara anggota PBB dalam video briefing dari Gaza.
Wakil koordinator Timur Tengah PBB Lynn Hastings, yang juga merupakan koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina, mengatakan hanya satu dari tiga jalur pasokan air dari Israel yang beroperasi.
“Banyak orang yang bergantung pada air tanah yang payau atau asin,” kata Hastings
Dalam pengarahan tersebut, kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths juga mengatakan negosiasi intensif sedang dilakukan antara pihak berwenang dari Israel, Mesir, Amerika Serikat dan PBB mengenai izin bahan bakar memasuki Gaza. Israel telah memberlakukan pengepungan total terhadap wilayah Palestina sejak 7 Oktober.
Bahan bakar sangat penting...