GENPOP -- Investor saham yang dikenal sebagai Warren Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong, menyampaikan ulasan tentang cara atau trik menemukan saham perusahaan yang bagus. Ini dia jelaskan di kanal youtube Hermanto Tanoko.
Kata-kata terkenal dari Lo Kheng Hong dalam membeli saham, yaitu beli mercy dengan harga bajaj. Dalam kesempatan itu, Lo Kheng Hong mengakui bahwa kebanyakan investor saham itu beli kucing dalam karung.
"Tidak tahu apa yang mereka beli. Hanya dengar dari influencer, teman-teman, atau tukang pom-pom. Mereka tidak tahu apa yang mereka beli," kata Lo Kheng Hong.
Ada beberapa hal yang dijelaskan Lo Kheng Hong, yang menjadi kunci sukses sekaligus trik dalam menemukan saham perusahaan bagus tapi murah.
Pertama, lihat dan amati laba perusahaan tersebut. Apakah rugi atau profit. "Lihat labanya. Kalau labanya besar, pasti perusahaan ini bagus," tuturnya.
Lantas bagaimana jika ada perusahaan yang labanya kecil? Apakah berarti saham perusahaan ini tidak layak dibeli? Lo Kheng Hong menjelaskan, laba kecil belum tentu jelek. Sebab bisa saja waktu itu ada sesuatu sehingga labanya turun.
Kedua, rajin membaca laporan keuangan. Sebagai investor saham, Lo Kheng Hong rajin membaca laporan keuangan perusahaan. Karena di laporan tersebut tergambar bagaimana keadaan perusahaan yang bersangkutan.
"Saya beli saham United Tractors (UNTR), itu karena laba usaha per sahamnya Rp 7.800. Sedangkan harga sahamnya sendiri Rp 250. Artinya ada salah harga, ini mercy dijual dengan harga bajaj," jelasnya menceritakan pengalaman membeli saham UNTR hingga menuai keuntungan.
Sebagai penjelasan, laba per saham juga disebut dengan Earning per Share (EPS) pada suatu emiten. Umumnya, saham-saham perusahaan papan atas memiliki harga saham yang lebih mahal ketimbang laba per sahamnya.
Namun, tentu tidak menutup kemungkinan, ada saham perusahaan yang laba per sahamnya itu lebih mahal dari harga sahamnya sendiri.
Dan tentu saja, untuk menemukannya tergolong sulit sehingga kamu harus rajin dan tekun serta ulet mencarinya, seperti Lo Kheng Hong. Sebagaimana kata dia, bahwa dia kalau beli saham itu ibarat beli mercy harga bajaj.
Ketiga, ketahui dan cari tahu secara mendalam tentang pemilik atau pemegang perusahaan tersebut dan juga manajemen perusahaannya. Cari tahu apakah mereka adalah orang jujur dan berintegritas.
"Apakah mereka orang-orang tidak jujur dan tidak berintegritas yang suka mengambil uang perusahaan untuk memperkaya diri atau tidak. Saya selalu sweeping shareholder," kata dia.
"Tentu sangat mengerikan kalau ada orang pemilik perusahan, (atau) manajemennya, yang suka mengambil uang perusahaan. Jadi kejujuran dan integritas manajemen perusahaan itu juga segalanya," tuturnya.