REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Ayah dari aktris Hollywood Angelina Jolie, Jon Voight, mengecam posisi putrinya karena mengkritik keras agresi Israel ke Jalur Gaza. Berbeda dengan Jolie, Voight membela kampanye serangan Israel ke wilayah yang diblokade sejak 2007 tersebut.
“Saya sangat kecewa karena putri saya, seperti kebanyakan orang lainnya, tidak menghormati kehormatan Tuhan. Kebenaran Tuhan,” kata Voight dalam sebuah pesan video yang dipublikasikannya, dikutip laman Middle East Monitor, Senin (6/11/2023).
“Ini tentang menghancurkan sejarah tanah Tuhan, Tanah Suci. Tanah orang-orang Yahudi. Inilah keadilan bagi anak-anak Tuhan di Tanah Suci. Tentara Israel harus melindungi tanahmu, rakyatmu. Ini adalah perang,” tambah Voight dalam pesannya.
Dia pun menyangkal fakta atau informasi yang menyebut Israel membantai anak-anak di Gaza. “Kebohongan bahwa Israel membunuh orang-orang yang tidak bersalah, padahal semua orang mempunyai kehendak bebas untuk pergi. Namun mereka (warga Gaza) adalah tawanan dari negara barbar yang menggunakan mereka sebagai tameng,” ujar Voight yang tampaknya menyinggung Hamas sebagai pengontrol Gaza.
Kendati demikian, Voight tak menyinggung fakta bahwa Israel telah memblokade Gaza selama 16 tahun terakhir. Tak semua warga Gaza bisa sesuka hati untuk keluar atau pergi dari wilayah tersebut. Terlepas dari fakta tersebut, Voight tetap membela aksi militer Israel di Gaza. “Israel diserang, dan kalian bodoh menyebut Israel sebagai masalahnya,” ucapnya.
Menurut Voight, selama ini rakyat Palestina di Gaza tidak diabaikan dalam hal keuangan. “Mereka telah diberi suntikan dana dalam jumlah besar yang tidak mereka bagikan kepada rakyatnya, mereka malah membuat senjata untuk kemarahan mereka,” katanya.
Pada 1 November 2023 lalu, Angelina Jolie sempat mengunggah foto kehancuran kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pasca dihantam serangan udara Israel ke akun Instagram pribadinya. Pada takarir fotonya, Jolie menyebut bahwa para pemimpin dunia bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza karena menolak gencatan senjata kemanusiaan.
“Ini adalah pengeboman yang disengaja terhadap populasi yang terjebak dan tidak punya tempat untuk melarikan diri. Gaza telah menjadi penjara terbuka selama hampir dua dekade dan dengan cepat menjadi kuburan massal,” tulis Jolie.
Mantan duta besar UNHCR itu menyoroti fakta bahwa 40 persen dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak. “Seluruh keluarga mereka dibunuh. Sementara dunia menyaksikan dan dengan dukungan aktif dari banyak pemerintah, jutaan warga sipil Palestina – anak-anak, perempuan, keluarga – secara kolektif dihukum dan tidak berperikemanusiaan, serta tak memperoleh makanan, obat-obatan dan bantuan kemanusiaan yang bertentangan dengan hukum internasional,” kata Jolie.
“Dengan menolak menuntut gencatan senjata kemanusiaan dan menghalangi Dewan Keamanan PBB untuk memaksakan gencatan senjata terhadap kedua belah pihak, para pemimpin dunia terlibat dalam kejahatan-kejahatan ini,” tambah Jolie.
Unggahan dan pernyataan sikap Jolie menuai banyak apresiasi dari banyak pengikutnya. Ketika berita ini ditulis, foto yang diunggah Angelina Jolie telah memperoleh lebih dari 3,9 juta likes.