Selasa 07 Nov 2023 15:41 WIB

Cara Bedakan Bisikan dari Allah, Nafsu, dan Setan

Bisikan baik datang dari Allah SWT dan malaikat yang ditugaskan-Nya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal Imam Al-Ghazali dalam buku Minhajul Abidin menjelaskan cara membedakan bisikan baik dan bisikan buruk di dalam hati. Bisikan baik datang dari Allah SWT dan malaikat yang ditugaskan-Nya, sementara bisikan buruk datang dari setan dan hawa nafsu. 

Imam Al-Ghazali menjelaskan setelah memahami jenis-jenis bisikan, maka selanjutnya perlu memahami tiga soal penting yang mesti direnungkan dalam-dalam menyangkut bisikan dalam hati.

Baca Juga

Pertama, sangatlah penting untuk mengetahui secara umum perbedaan antara keinginan baik dan keinginan buruk. Kedua, perlu untuk mengetahui apakah sebuah keinginan buruk itu lahir dari godaan hawa nafsu atau disebabkan oleh bisikan setan. Jawabannya harus diketahui dari awal karena metode untuk mengatasinya berbeda.

Ketiga, mengenai keinginan baik, juga perlu diketahui sejak awal apakah itu berasal dari bisikan Allah ataukah dari bisikan setan? Sebuah keinginan yang berasal dari bisikan Allah bisa direalisasikan, sedang kalau berasal dari bisikan setan maka harus ditolak. Prinsip yang sama juga diterapkan dalam hal keinginan baik yang berasal dari bisikan hawa nafsu.

Cara Bedakan Keinginan Baik dan Buruk

Untuk membedakan antara ide atau keinginan yang baik dengan ide yang buruk, seorang ulama menyarankan untuk menimbang keinginan-keinginan yang muncul dari hati dalam tiga timbangan.

Timbangan syariah...

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement