Jumat 17 Nov 2023 14:16 WIB

TNI AU Naikkan Pangkat Empat Awak Pesawat Super Tucano

Dua pesawat ini berasal dari skadron udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023 yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang mengalami kecelakaan di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023 yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Empat awak pesawat Super Tucano yang jatuh dan gugur di Kabupaten Pasuruan baru saja mendapatkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Udara (AU). Pangkat keempat awak pesawat tersebut naik satu tingkat dibandingkan sebelumnya.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menjelaskan, kenaikan pangkat ini berarti yang semula kolonel menjadi marsekal pertama TNI. Begitu juga yang semula letnan kolonel menjadi kolonel penerbang anumerta.

Baca Juga

"Dari mayor menjadi letnan penerbang kolonel anumerta. Dengan segala fasilitas yang diberikan, kepada personel yang gugur dalam tugas," kata Agung saat ditemui wartawan di TMP Untung Suropati, Kota Malang, Jumat (17/11/2023) siang.

Sebagaimana diketahui, dua pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) Super Tucano jatuh di area utara pegunungan Tengger, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Pesawat yang membawa masing-masing dua awak tersebut mulai hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB.

Menurut Agung, dua pesawat ini berasal dari skadron udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang. "Yang pertama kali mengalami lost contact setelah mengalami penerbangan take off pada pukul 10.51 dan lost contact sekitar pukul 11.18," kata Agung.

Berdasarkan laporan diterima, pesawat ini sedang menjalankan latihan provisiensi formasi. Latihan ini merupakan penerbangan AU biasa guna menjalankan formasi. Bahkan, kru sudah membuat rencana rute penerbangan dari area a, b, c lalu kembali ke Abd Saleh.

Menurut dia, pesawat yang ikut latihan sebenarnya terdapat empat buah. Namun, dari keempat tersebut, dua pesawat di antaranya hilang kontak dan jatuh di area utara Pegunungan Tengger, Kabupaten Pasuruan. Diketahui bahwa sebelum hilang kontak, cuaca di tempat kejadian dalam keadaan tidak baik.

Adapun pesawat yang hilang kontak dan jatuh tersebut, yakni nomor ekor TT 3111 dipiloti oleh Letkol Pnb Sandra Gunawan di kursi depan dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya di kursi belakang. Selanjutnya, pesawat kedua dengan nomor ekor TT 3103 dipiloti oleh Mayor Pnb Yuda A Soetta di kursi depan dan Kolonel Pnb Subhan di kursi belakang.  

Saat ini keempat awak tersebut telah dimakamkan di TMP Kota Malang dan TMP Madiun. Rinciannya, tiga almarhum yang dimakamkan di TMP Kota Malang antara lain Marsekal Pertama TNI Anumerta Subhan, Marsekal Pertama TNI Anumerta Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang Anumerta Sandra Gunawan. Kemudian untuk Letnan Kolonel Penerbang Anumerta Yuda Seta dimakamkan oleh keluarganya di TMP Madiun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement