Ahad 26 Nov 2023 05:37 WIB

Guru Disebut Kunci Terwujudnya Generasi Emas 2045

Perkembangan teknologi digital mendorong guru terus beradaptasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Guru (ilustrasi)
Foto: republika/mardiah
Guru (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya peran guru sebagai motor penggerak terwujudnya generasi emas 2045. Menurutnya, guru memiliki andil besar dalam pembentukan karakter peserta didik.

"Terutama dalam membentuk pribadi anak yang berintegritas, berakhlak mulia, dan berjiwa Pancasila, sekaligus bisa menjadi generasi unggul dan berdaya saing," kata dia, Sabtu (25/11/2023).

Khofifah menegaskan, terwujudnya generasi emas 2045 sangat ditentukan bagaimana kualitas pendidikan saat ini. Artinya, lanjut Khofifah, guru memegang peranan penting agar anak-anak Indonesia tumbuh memiliki kreativitas tinggi, kedalaman ilmu, penuh dengan inovasi, dan berkarakter atau berbudi pekerti luhur.

Oleh sebab itu, lanjut dia, menjadi keharusan bagi setiap guru untuk terus mengembangkan diri melalui inovasi-inovasi dan kreativitas. Perkembangan teknologi digital mendorong guru terus beradaptasi dengan berbagai proses pembelajaran, mengembangkan inovasi dan kreativitas guna menghadapi tantangan yang dinamis

"Sebab pendidikan itu seharusnya long life education. Minal Mahdi Ilal Lahdi, dari buaian hingga ke liang lahat," ujarnya.

Ia menjelaskan guru adalah agen perubahan yang akan menjadi role model dalam upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia. Guru juga diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman. Harapannya anak-anak di negeri ini pun memiliki mental tangguh menghadapi tantangan global.

Khofifah menjelaskan, terdapat empat tantangan utama bagi guru. Pertama, tantangan era disrupsi, yang menuntut inovasi dalam penyelenggaraan tata kelola maupun proses pembelajaran.

Kedua, tantangan globalisasi, bagaimana standar kualitas sekolah dan lulusan sekolah tidak hanya diukur dalam skala lokal atau nasional, tetapi juga global. Ketiga, tantangan era media sosial yang membuat tuntutan dan harapan masyarakat semakin tinggi.

"Keempat, tantangan era gig economy yang menunjukkan bahwa generasi Z dan milenial lebih menyukai pekerjaan temporer yang fleksibel dan tidak mengikat," ucapnya.

Khofifah menegaskan, berbagai tantangan tersebut harus dijawab dengan pendidikan berkualitas. Guru menurutnya adalah faktor kunci keberhasilan menjawab tantangan-tantangan itu. Maka sangat penting untuk berinvestasi dalam menyiapkan guru profesional yang mampu mendidik generasi muda menuju masa depan Indonesia lebih cerah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement