Senin 27 Nov 2023 14:03 WIB

Likuiditas Pasar Oktober 2023 Tumbuh Positif, Uang Beredar Capai Rp 8.505,4 Triliun

Kredit pada Oktober 2023 tumbuh sebesar 8,7 persen secara tahunan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023 tumbuh positif. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi uang beredar dalam arti luas pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp 8.505,4 triliun.

"Angka ini tumbuh 3,4 persen secara tahunan setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0 persen," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8 persen secara tahunan. Erwin mengungkapkan, perkembangan uang beredar dalam arti luas pada Oktober 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. 

Sementara itu, penyaluran kredit pada Oktober 2023 tumbuh sebesar 8,7 persen secara tahunan. "Ini relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,9 persen secara tahunan setelah tumbuh sebesar 6,0 persen pada bulan sebelumnya," jelas Erwin.

Sementara itu, BI juga melaporkan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 8,8 persen secara tahunan. Angka tersebut setelah tumbuh sebesar 13,2 persen secara tahunan pada September 2023.

Dalam laporan tersebut, perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada Oktober 2023 tercatat Rp 7.982,3 triliun atau tumbuh sebesar 3,9 persen secara tahunan. Pertumbuhan tersebut setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,4 persen secara tahunan.

Perkembangan DPK tersebut dipengaruhi oleh pertunbuhan DPK perorangan sebesar 4,4 persen secara tahunan dan korporasi sebesar 4,3 persen secara tahunan. Sementara itu gito juga tercatat tumbuh 1,8 persen secara tahunan setelah bulan sebelumnya tumbuh 11 persen secara tahunan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement