Jumat 01 Dec 2023 23:58 WIB

Pertamina Gandeng Fairatmos Kembangkan Proyek Karbon Berbasis Alam

Solusi Berbasis Alam, dapat secara signifikan berkontribusi.

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fairatmos untuk  berkomitmen dalam pengembangan proyek karbon di Indonesia yang berbasis pada Nature-based Solutions (NbS) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Foto: Dok. Bumn
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fairatmos untuk berkomitmen dalam pengembangan proyek karbon di Indonesia yang berbasis pada Nature-based Solutions (NbS) di Dubai, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fairatmos untuk  berkomitmen dalam pengembangan proyek karbon di Indonesia yang berbasis pada Nature-based Solutions (NbS). MoU ini ditandatangani pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab. 

Ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan CEO Fairatmos , Natalia Rialucky, pengembangan proyek karbon yang diusung akan memanfaatkan rangkaian teknologi monitoring dan reporting terkini yang sedang dikembangkan oleh Fairatmos. 

Baca Juga

"Kami sangat antusias dengan kerjasama strategis dengan Fairatmos. Ini bentuk komitmen yang mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target nationally determined contribution (NDC). Kemitraan dengan Fairatmos membuka peluang untuk memperluas jangkauan kami dalam mengembangkan proyek-proyek pengurangan emisi karbon yang inovatif. Kerja sama ini menjadi komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif sustainability yang berdampak secara global dimulai dengan partisipasi kami pada COP28 untuk menunjukkan komitmen ini," ungkap Dannif Danusaputro, Chief Executive Officer Pertamina NRE, Jumat (1/12/2023).

Menurut laporan yang ditulis Boston Consulting Group bersama Fairatmos berjudul Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink, Nature-based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam, dapat secara signifikan berkontribusi terhadap usaha dalam mencapai net-zero emission, dengan potensi mitigasi maksimal sebesar 21,7 Gt CO2e/tahun, atau mengurangi 60% emisi yang diproyeksikan pada tahun 2030. Indonesia berpotensi untuk  menyumbang 67% dari total suplai kredit karbon dari Asia Tenggara. 

Melalui kerja sama ini, Fairatmos dan Pertamina NRE akan bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek pengurangan emisi karbon berbasis alam. Nantinya kerjasama akan fokus dalam membangun teknologi dalam pengembangan pasar karbon. Masing-masing pihak akan menjajaki potensi kerjasama strategis, teknis, dan komersial secara kolaboratif. Agar dapat menciptakan ekosistem pasar karbon dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sekaligus menciptakan lingkungan yang semakin hijau.

CEO dan Founder dari Fairatmos, Natalia Rialucky menyebutkan, pengembangan proyek karbon yang berkualitas adalah salah satu bentuk kontribusi pihakny untuk mencapai target net zero emission. "Dengan keunggulan teknologi remote sensing serta perangkat pendukung yang kami miliki, proyek karbon berbasis alam dari Pertamina dapat menjadi sebuah proyek yang unggul, berintegritas, transparan, dan berdampak baik bagi komunitas dan biodiversitas," ujar dia menjelaskan.

Penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya Fairatmos dan Pertamina NRE untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Kedua perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama erat untuk mencapai tujuan bersama mereka.

 

 

 

sumber : Bumn
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement