Jumat 01 Dec 2023 23:52 WIB

Kemenparekraf Promosikan Mandalika ke Wisatawan Asia Pasifik

Promosikan Indonesia termasuk ke maskapai-maskapai yang memiliki rute penerbangan.

Red: Lida Puspaningtyas
Foto udara danau air asin kawasan hutan mangrove di Gili Meno, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (23/10/2023). Kawasan wisata perairan Gili Meno merupakan bagian dari pulau Gili Matra (Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan) yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan nasional seluas sekitar 2.954 hektare untuk melindungi, melestarikan dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, ikan karang dan lamun.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Foto udara danau air asin kawasan hutan mangrove di Gili Meno, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (23/10/2023). Kawasan wisata perairan Gili Meno merupakan bagian dari pulau Gili Matra (Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan) yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan nasional seluas sekitar 2.954 hektare untuk melindungi, melestarikan dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut, terumbu karang, ikan karang dan lamun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak wisatawan mancanegara dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk berkunjung dan berwisata di Indonesia, khususnya ke Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun promosi yang dilakukan salah satunya dengan menggelar familiarization trip (famtrip) yang bertajuk “Wonderful Indonesia Trip in Lombok” bagi travel influencer dan jurnalis yang berasal dari beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan kegiatan yang berkolaborasi dengan salah satu maskapai penerbangan ini, bertujuan mempromosikan destinasi Indonesia khususnya Mandalika bagi wisatawan yang berasal dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

”Kemenparekraf terus menggandeng para mitra untuk mempromosikan Indonesia, termasuk maskapai-maskapai yang memiliki rute penerbangan dari negara fokus pasar ke Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya," kata Sandiaga, di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Dalam menyentuh pasar Asia Pasifik, Kemenparekraf sebelumnya telah berpartisipasi pada ajang PATA Travel Mart 2023 yang diselenggarakan oleh Pacific Asia Travel Association di India pada Oktober 2023.

Kali ini, Kemenparekraf berkesempatan ‘menjemput bola’ dengan mendatangkan travel influencer dan jurnalis untuk mengunjungi Pulau Lombok sekaligus mengenalkan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas yaitu Mandalika.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan famtrip ini dilaksanakan pada 27 November hingga 3 Desember 2023.

Adapun peserta yang akan berpartisipasi terdiri dari 2 travel influencer asal Malaysia (Kerol Izwan dan Zarnizar), 1 jurnalis media Escape asal Australia (John Burfitt), dan 1 jurnalis media Thairath asal Thailand (Nisarut).

Menurut Made, Bali sudah menjadi destinasi populer bagi wisatawan dari wilayah Asia Pasifik yang berwisata ke Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya ingin memperkenalkan destinasi lain yang tak kalah menarik yaitu Lombok, khususnya kawasan Mandalika.

"Melalui famtrip ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa wisatawan mancanegara dari wilayah Asia Pasifik dapat menambahkan Lombok dalam daftar perjalanan wisata mereka ke Indonesia,” kata Made.

Nantinya peserta akan melakukan aktivitas snorkeling di kawasan Kepulauan Gili yang terdiri dari tiga pulau kecil, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air yang terkenal dengan pesona pemandangan bawah lautnya. Keesokan harinya, para peserta mengunjungi Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu yang terletak di kaki Gunung Rinjani.

Selanjutnya, peserta akan diajak mempelajari budaya Lombok dengan mengunjungi Desa Ende yang merupakan tempat tinggal Suku Sasak, suku asli masyarakat Pulau Lombok. Tak hanya itu, peserta juga akan mengunjungi Desa Sukarara yang merupakan desa penghasil kerajinan tenun songket khas Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement