REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam bahwa setiap kemungkinan eskalasi yang dilakukan milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran di perbatasan Israel-Lebanon, dapat mengakibatkan kehancuran Lebanon.
Netanyahu mengatakan tentara Israel bersikap proaktif dalam memerangi kelompok teror yang didukung Iran dan telah mengadopsi kebijakan pencegahan yang kuat di utara terhadap Hizbullah, menurut Times of Israel.
“Kami selalu bertindak di utara melawan segala upaya Hizbullah yang beroperasi melawan kami. Kami memberantas sel-sel teror, mengusir mereka dari perbatasan, dan menghancurkan amunisi. Kami akan melanjutkan dengan pencegahan yang kuat di wilayah utara, dan kemenangan total di wilayah selatan,” katanya dilansir dari Al Arabiya, Senin (4/12/2023).
“Harusnya jelas, kami berkomitmen memulihkan keamanan di selatan dan utara. Jika Hizbullah melakukan kesalahan dan terlibat perang habis-habisan, maka mereka akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri,” kata Netanyahu memperingatkan.
Hizbullah, sekutu lama kelompok militan Palestina Hamas, telah meningkatkan retorikanya terhadap Israel sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober. Milisi Lebanon juga telah melancarkan serangan lintas batas terhadap sasaran-sasaran Israel.
Baru-baru ini, pasukan Israel dan anggota Hizbullah saling tembak di perbatasan Israel-Lebanon. Kedua belah pihak mengaku telah mencapai sasaran dalam serangan yang meliputi beberapa wilayah perbatasan.