Senin 04 Dec 2023 10:37 WIB

Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon

Baru-baru ini, pasukan Israel dan anggota Hizbullah saling tembak di perbatasan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo/Abir Sultan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam bahwa setiap kemungkinan eskalasi yang dilakukan milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran di perbatasan Israel-Lebanon, dapat mengakibatkan kehancuran Lebanon.

Netanyahu mengatakan tentara Israel bersikap proaktif dalam memerangi kelompok teror yang didukung Iran dan telah mengadopsi kebijakan pencegahan yang kuat di utara terhadap Hizbullah, menurut Times of Israel.

Baca Juga

“Kami selalu bertindak di utara melawan segala upaya Hizbullah yang beroperasi melawan kami. Kami memberantas sel-sel teror, mengusir mereka dari perbatasan, dan menghancurkan amunisi. Kami akan melanjutkan dengan pencegahan yang kuat di wilayah utara, dan kemenangan total di wilayah selatan,” katanya dilansir dari Al Arabiya, Senin (4/12/2023).

“Harusnya jelas, kami berkomitmen memulihkan keamanan di selatan dan utara. Jika Hizbullah melakukan kesalahan dan terlibat perang habis-habisan, maka mereka akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri,” kata Netanyahu memperingatkan.

Hizbullah, sekutu lama kelompok militan Palestina Hamas, telah meningkatkan retorikanya terhadap Israel sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober. Milisi Lebanon juga telah melancarkan serangan lintas batas terhadap sasaran-sasaran Israel.

Baru-baru ini, pasukan Israel dan anggota Hizbullah saling tembak di perbatasan Israel-Lebanon. Kedua belah pihak mengaku telah mencapai sasaran dalam serangan yang meliputi beberapa wilayah perbatasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement