REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netflix secara mengejutkan membatalkan film mendatang yang dibintangi oleh Robert Pattinson, Amy Adams, dan Robert Downey Jr. Film berjudul Average Height, Average Build, ini rencananya disutradarai oleh Adam McKay dari naskahnya sendiri. Namun kini dia dikabarkan meninggalkan proyek tersebut.
Sebaliknya dia beralih ke proyek film lain. Belum jelas alasan pembatalan ini, namun menurut laporan Deadline, itu dikarenakan McKay tidak lagi terlibat dalam proyek tersebut.
"McKay telah menulis naskah dan membawanya ke Netflix. Netflix memulai proyek ini pada akhir April, dengan menggandeng bintang lain seperti Forest Whitaker dan Danielle Deadwyler," demikian dikutip dari Daily Mail, Selasa (5/12/2023).
Ceritanya mengisahkah karakter Pattinson, seorang pembunuh berantai yang meminta bantuan pelobi (Adams) untuk mengubah undang-undang yang memungkinkannya lolos dari pembunuhan dengan lebih mudah. Downey Jr ditetapkan untuk berperan sebagai pensiunan polisi yang masih tidak menyerah mengejar si pembunuh, karena karakter Pattinson mencoba menghentikannya di setiap langkah.
Pencarian sang pembunuh mengubahnya menjadi sosok yang cukup kontroversial dalam politik Washington DC, sekaligus melindungi agenda pembunuhannya yang sebenarnya. Kesepakatan dengan Netflix membawanya kembali ke layanan streaming tempat dia membuat film terakhirnya, Don't Look Up pada 2021.
Di sisi lain, Netflix diketahui menjadi salah satu perusahaan yang masuk daftar boikot karena isu dukungan terhadap Israel terkait penyerangan ke Gaza, Palestina. Menurut laporan Daily News Egypt per Oktober 2023, kampanye boikot Arab terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung pendudukan Israel telah menunjukan efeknya.
Saham Netflix mengalami volatilitas akibat kampanye boikot. Saham Netflix mencapai harga terendah sejak Mei 2023 pada 18 Oktober, mencapai 346,5 dolar AS per saham. Namun kemudian sempat bangkit kembali ke 406,7 dolar AS per saham.
Daily News Egypt menganalisis bagaimana kampanye boikot, yang dimulai pada 10 Oktober di kalangan pengguna media sosial, berdampak pada saham perusahaan yang memiliki waralaba di negara-negara Arab atau memberikan sumbangan besar ke Israel. Beberapa perusahaan tersebut ada yang berusaha menjauhkan diri dari perusahaan induknya dan mengaku independen.
Kampanye boikot ini berdampak buruk pada saham PepsiCo, yang memiliki merek seperti Pepsi, Chipsy, Dunkin’ Donuts, dan lainnya. Saham PepsiCo turun ke level terendah sejak November 2021 pada 12 Oktober, mencapai 157,9 dolar AS per saham.
Perusahaan lain yang sahamnya berfluktuasi adalah Walt Disney, yang memiliki Disney Channel terkenal dan bisnis hiburan lainnya. Saham Walt Disney turun 0,59 persen pada 12 Oktober, mencapai 83,1 persen per saham.
Kemudian saham McDonald's telah jatuh ke level terendah sejak 27 Oktober 2022. Saham tersebut mencapai rekor terendah 245,5 dolar AS per saham pada 12 Oktober, meski pulih setelah ada pernyataan McDonald’s di negara-negara Arab tidak ada hubungannya dengan perusahaan induk yang mendukung Israel. Saham Starbucks, KFC juga sedikitnya terkena dampak kampanye boikot.