Kamis 07 Dec 2023 01:32 WIB

Tes Personal Colour Mulai Tren, Apa Pengaruhnya untuk Penampilan?

Tampilan bisa memengaruhi personal branding alias citra diri tiap individu.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Peresmian WOW Colour Style Academy, Tempat Pelatihan Personal Colour Consultant di Indonesia di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Foto: Republika/Santi Sopia
Peresmian WOW Colour Style Academy, Tempat Pelatihan Personal Colour Consultant di Indonesia di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan warna sudah jadi kebutuhan sehari-hari ketika memilih pakaian. Tampilan bahkan bisa memengaruhi personal branding alias citra atau reputasi dari setiap individu.

Namun di Indonesia, tak jarang masyarakat masih kebingungan ketika memilih pakaian. Mereka bisa menghabiskan waktu ketika memilih warna, padu padan, model pakaian, hingga aksesori lain dan juga menentukan make-up.

Baca Juga

Oya Miranti, seorang Master Colour Image Consultant mengatakan warna adalah komponen paling penting dalam penampilan seseorang. Saat ini masih banyak orang merasa bingung dalam melakukan padu padan, membeli baju yang salah warna, bisa jadi mubazir.

"Kalau sudah gak percaya diri, pasti mood terganggu, jadi kami mengajak banyak orang agar lebih mengenal dirinya. Personal branding bukan sekadar warna melainkan menemukan warna yang tepat sesuai diri kita," kata Oya dalam Peresmian WOW Colour Style Academy, Tempat Pelatihan Personal Colour Consultant di Indonesia di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Apa kaitannya warna baju dengan personal branding? Oya menjelaskan sebetulnya efek warna ini sangat bisa membangun karakter asli seseorang. Sering kali banyak orang memilih warna lebih aman, seperti hitam, abu dan putih. Pemilihan warna bisa memberikan pesan untuk  memunculkan kepribadian.

Pemilihan warna yang tepat bisa membuat seseorang menjadi tampak lebih ceria, bagaimanapun keadaan mereka. Mereka bisa cheer up, atau dikatakan tidak ada efek apa pun dari keadaan mereka, ketika menentukan warna yang tepat.

"Jadi warna apa yang terbaik itu memengaruhi karakter seseorang. Ada yang karakternya manja, sweet, warna apa yang bisa membangun personality dia, kita gak mau jadi orang biasa-biasa saja," ujar dia.

Untuk  menentukan pilihan warna yang tepat, bisa menentukan DNA individu terlebih dulu adalah warna yang berhubungan pada diri mereka. Salah satu cara penentuannya adalah dari warna kulit dalam. 

Biasanya orang suka mencari warna berdasarkan kulit, baik itu putih, sawo matang atau kuning langsat. Tetapi ada yang lebih penting yaitu berdasarkan warna kulit dalam, ada kategori cool dan warm

Ada pula yang netral tapi senetral apapun warna itu, penting untuk menentukan warna cocok, lebih cool (spring dan autumn) atau warm (summer dan winter). Warna pilihan bertujuan agar benar-benar mencerminkan personality branding dan membangun citra positif, tetapi beda dengan pencitraan yang mungkin kurang nyaman.

Dampak positif melakukan tes warna ini bisa membuat wajah lebih segar, sehat, tidak kelihatan capek, letih. Atau wajah  tentunya bisa lebih muda, jadi bisa memberi kesan mengurangi kerutan di wajah, bisa sedikit memudar, dan pipi yang aslinya sedikit turun, tapi terlihat lebih kencang . 

"Jadi itu dampaknya yang penting di dunia kerja ingin bersosialisasi dengan orang, warna tepat bisa menciptakan aura positif dengan personality baik kehadiran jadi percaya diri, orang yang melihat kita akan merasa punya koneksi, kita punya value dan orang lebih percaya," kata dia menambahkan.

Tes warna personal branding ini terbilang masih sepi pada sekitar 2017. Namun setelah pandemi Covi-19, tes warna ini juga mulai dikenal di Indonesia sampai saat ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement