REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat produksi cabai petani lokal di daerah itu hingga Oktober 2023 mencapai 1.418,2 ton
"Produksi cabai petani lokal Belitung hingga Oktober tercatat sebanyak 1.418,2 ton," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Kamis (7/12/2023).
Ia mengatakan, jumlah tersebut berhasil melebihi target produksi cabai yang ditetapkan pada 2023 sebanyak 453 ton. "Produksi cabai petani lokal di Belitung di tahun 2023 ini cukup tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan, keberhasilan ini tidak terlepas dari tingginya animo petani di daerah itu dalam menanam cabai dikarenakan peluangnya yang cukup menjanjikan.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan produksi cabai tersebut tidak terlepas dari terwujudnya program bantuan benih cabai kepada petani untuk meningkatkan produksi cabai yang sering memberikan andil terhadap terjadinya inflasi di daerah itu.
"Sehingga otomatis produksinya mengalami peningkatan khususnya produksi cabai petani Membalong dan Badau cukup tinggi," katanya.
Ia memperkirakan, meskipun masih ada produksi cabai di bulan November dan Desember, namun produksinya menurun akibat dampak fenomena El Nino atau kemarau panjang yang melanda daerah itu.
Tenny menyampaikan tantangan dalam menanam cabai di antaranya kondisi cuaca ekstrem yang membuat pihaknya harus terus belajar dalam membudidayakan tanaman cabai sehingga produksinya lebih maksimal.
"Karena ada kendala petani gagal panen, ada yang menanam namun hanya panen sekali atau dua kali panen, padahal sebenarnya bisa beberapa kali panen lagi," kata dia.
Ia berharap, meningkatnya produksi cabai petani lokal dapat membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan kondisi inflasi yang terjadi di daerah itu. "Kemudian juga secara bertahap mengurangi ketergantungan Belitung terhadap pasokan cabai dari luar daerah," ujarnya.