Selasa 12 Dec 2023 20:40 WIB

Jika Orang Tua Marah dan Berkata Kasar, Ini yang Harus Dipahami Anak

Orang tua harus menjaga perkataannya.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berbuat baik kepada orang tua.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi berbuat baik kepada orang tua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut organisasi pengasuhan anak Raising Children, ada beragam alasan yang bisa menyebabkan orang tua merasa marah. Seperti diketahui, membesarkan anak merupakan sebuah pekerjaan yang besar dan penting.

Allah tidak menyukai kerusakan. Ketika orang tua melihat putra putrinya melakukan perbuatan merusak, hendaknya orang tua harus melarang dan mengarahkannya pada perbuatan yang dapat membawa kebaikan. Karena memberi nasihat merupakan satu kewajiban muslim terhadap muslim lainnya.

Baca Juga

Dikutip dari buku Fikih Pendidikan Anak karya Syakh Mustafa Al Adawy menjelaskan orang tua juga bukan malaikat yang terjaga dari dosa dan kesalahan. Terkadang, sebagai orang tua akan melakukan kesalahan di sela-sela interaksi dengan anak. 

Mungkin, suatu ketika kita sebagai orang tua bertindak keras terhadap perbuatan anak yang sebenarnya tidak perlu ditanggapi dengan kekerasan. Orang tua juga mungkin pernah mencela dan mencibir, padahal sebenarnya yang dilakukan anak justru harus dipuji dan diberi ucapan terima kasih, bukan dicaci dan dimarahi. 

Untuk itu, orang tua harus memperbaiki sisi dalam diri. Tidak perlu sungkan dan harus meminta maaf atas semua perlakukan tidak benar terhadap anak, yang dalam hal ini anak berada pada posisi pihak yang dizalimi.

Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik terhadap kedua orangtua melalui firman-Nya,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

wa qaḍā rabbuka allā ta’budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna ‘indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (al isra: 23).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pintu tobat terbuka bagi mereka yang tanpa sengaja tergelincir mengucapkan kata-kata kasar kepada orangtua. Secara umum, Allah Maha Penerima Tobat bagi mereka yang mau kembali meniti jalan-Nya, dengan meninggalkan dosa-dosa yang telah dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement