REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus mudik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diperkirakan sekitar 22 Desember hingga 29 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik Nataru diperkirakan 26 Desember dan 1 Januari.
"Kemudian prediksi puncak arus mudik kita perkirakan itu adalah 22 sampai 29 Desember. Sedangkan puncak arus balik Nataru diperkirakan 26 Desember dan 1 Januari," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hedy Rahadian, dalan konferensi pers, Jumat (15/12/2023).
Dijelaskan, Kementerian PUPR dalam ini mendukung kelancaran arus mudik maupun balik selama libur Nataru dengan memastikan seluruh jalan nasional berfungsi dengan baik, disertai rambu dan marka yang cukup lengkap.
Berdasarkan data jalan non ton nasional yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR, ada sepanjang 47.603 kilometer dengan kemantapan 92,2 persen. Kemudian di wilayah Sumatra sepanjang 13.417,42 km atau 93,80 persen.
Di pulau Jawa Bali jalan nasional sepanjang 7.090 km dengan kondisi 96,4 persen mantap. Kemudian Kalimantan sepanjang 8.036 km sekitar 90,33 persen mantap, Sulawesi 879 km 92,73 persen mantap.
Nusa Tenggara sepanjang 3.092 km sepanjang 95,15 persen mantap dan pulau Maluku dan Papua sepanjang 7.172 km dengan kemantapan 85,37 persen.
"Untuk kesiapan jalan tol sekarang ini yang sudah beroperasi di Indonesia keseluruhannya adalah sepanjang 2.816 km itu tersebar di Pulau Jawa ada 1.782 km, Pulau Sumatra 865 km, Pulau Bali panjang 10 km, di Kalimantan ada 97 km, dan Pulau Sulawesi sepanjang 62 km dan itu didukung dengan 132 tempat istirahat dan pelayanan yang tersebar di seluruh jalan tol," ujarnya.
Hedy mengatakan, khusus untuk 2023, pemerintah menyiapkan pembangunan jalan tol sampai akhir tahun adalah sepanjang 410 km. "Targetnya yang sudah dioperasikan sejauh ini ada 218 km sepanjang tahun ini saja. Kemudian sisanya 100 km kita harapkan nanti akan berfungsi pada saat Nataru," jelas dia.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menghentikan seluruh kegiatan di sepanjang arus Nataru ini selambat-lambatnya tanggal 15 Desember 2023. "Kemudian di jalan tol kita melakukan pengaturan khusus terhadap arus kendaraan keluar masuk di TIP (tempat istirahat dan pelayanan) utamanya di TIP yang langganan macet seperti ini di KM 88 A, 389a dan 725a Trans Jawa," ujarnya.
Kementerian PUPR juga melakukan penambahan petugas yang dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan menerapkan rest area manajemen sistem atau RAMS yang dilengkapi CCTV untuk pemantauan kapasitas parkir
"Kemudian juga kami menyediakan aplikasi BPJT info yang dapat diakses oleh publik melalui ponsel kemudian juga untuk toilet terutama toilet untuk perempuan kita sediakan tambahan 37 toilet dan juga 26 mobil tangki air dan bis toilet serta peralatan pendukung lainnya," kata dia.