REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Pemkot Bandar Lampung mengeluarkan surat imbauan agar warga tidak memainkan atau menyalakan petasan dan kembang api pada malam tahun baru. Pasalnya petasan dapat menjadi penyebab kebakaran, karena banyak yang lalai menyalakan petasan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan mengatakan, imbauan kepada warga Kota Bandar Lampung ini agar tidak menyalakan petasan saat malam pergantian tahun baru untuk kepentingan bersama mencegah kebakaran. “(Selama ini) Tercatat kasus kebakaran akibat kelalaian warga dalam menyalakan petasan,” kata Anthoni Irawan, Ahad (24/12/2023).
Menurut dia, banyak warga menyalakan petasan dan menghidupkan kembang api pada malam pergantian tahun baru di tempat keramaian orang dan pemukiman penduduk. Untuk itu, kepada warga dan orang tua agar memerhatikan anak-anaknya terhadap bahaya menyalakan petasan dan kembang api sembarangan.
Dia mengatakan, banyak anak dan anak muda yang penasaran ikut-ikutan menyalakan petasan atau kembang api pada malam pergantian tahun, namun tidak melihat kondisi tempat yang terjadi saat itu. “Kami minta orang tua memerhatikan anak-anaknya pada malam pergantian tahun,” kata Anthoni.
Petugas Dinas Damkar Kota Bandar Lampung telah membentuk tim satgas pengawasan pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 dan bergabung pada tim satgas lainnya. Tim akan melakukan pemantauan menghadapi perayaan Natal dan malam pergantian tahun. Warga berharap Pemkot Bandar Lampung tidak saja mengimbau warga untuk tidak menyalakan petasan dan menghidupkan kembang api pada malam tahun baru, akan tetapi petugas juga merazia penjual petasan di pinggir jalan.
“Jangan hanya warga yang diminta, tapi lakukan razia penjual petasan di pinggir jalan, karena biang dari sana warga bisa membeli untuk persiapan malam tahun baru,” ujar Yanto (56 tahun), warga Kemiling, Bandar Lampung.
Menurut dia, yang terparah pada malam pergantian tahun baru banyak warga menyalakan petasan yang meluncur dengan membentuk pijaran kembang api di angkasa, sampai sisanya mengenai atap rumah dan pohon. “Ini memang bakal menimbulkan kebakaran apalagi sekarang musim panas,” kata Yanto.