Selasa 02 Jan 2024 20:16 WIB

Menkeu: Belanja IKN di APBN 2024 Dinaikkan

Dana yang dikeluarkan APBN ini didominasi pembangunan infrastruktur.

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, realisasi penyaluran anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tercatat sebesar Rp 26,7 triliun sepanjang 2023 atau 97,6 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 27,4 triliun.

Dana yang dikeluarkan APBN ini didominasi pembangunan infrastruktur sebesar Rp 23,8 triliun. Terutama, komplek dari istana, kawasan inti pemerintah pusat, tower rumah susun untuk ASN dan pertahanan keamanan.

Baca Juga

Pembangunan infrastruktur IKN juga mencakup untuk pembangunan jalan tol IKN, Jembatan Pulau Balang bentang pendek, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk air bersih dan penanganan banjir.

Sementara untuk pembangunan non infrastruktur meliputi pembangunan fungsi koordinasi perencanaan, pemindahan IKN, rekomendasi kebijakan, dukungan pengamanan terutama untuk Polri dan operasional dari Otoritas IKN. Sebelumnya pada 2022, belanja negara untuk IKN sebesar Rp 5,5 triliun dan pada 2023 belanja mengalami peningkatan yaitu Rp 26,7 triliun. 

"Untuk 2024, belanja IKN akan lebih besar yaitu Rp 40,6 triliun. Ini terutama untuk basic infra dan sampai kemudian IKN-nya bisa terbangun," ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita di Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024). 

Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengatakan, realisasi investasi di IKN terus bertambah. Sedangkan pada tahun depan akan ada sekitar 15 investor yang akan melakukan groundbreaking sekitar Januari hingga Februari 2024.

Agung menjelaskan, groundbreaking satu sampai tiga dilakukan investor dalam negeri yang memiliki kapabilitas untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Namun, ada juga beberapa investor dalam negeri yang bekerja sama dengan investor luar negeri.

Saat ini, terdapat sembilan investor yang akan menjadi inisiator pembangunan hunian di IKN, yang tiga di antaranya adalah investor asing asal China dan Malaysia. Sembilan investor itu sedang dalam seleksi dan feasilibility study.

"Mulai dari groundbreaking pertama di September (2023), kedua di November, ketiga di Desember di pekan lalu, dan ini dari 23 investor pelopor ini ada total 9 (investor) di (groundbreaking) yang kedua, 10 (investor) yang di (groundbreaking) ketiga, dan (groundbreaking) yang pertama ada empat (investor)," kata Agung.

Investasi yang masuk ke Ibu Kota Nusantara bervariasi di berbagai sektor serta dengan skala investasi yang beragam. Konsorsium Nusantara, Pakuwon Group, dan The Pakubuwono Development yang merupakan investor domestik dengan skala konglomerat di Indonesia telah berkontribusi dengan pembangunan kawasan lahan campuran di IKN.

Tak hanya itu, investasi dari lokal Kalimantan Timur berasal dari PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, yang telah sukses membangun kawasan komersial Balikpapan Superblock (BSB), juga sudah melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara.

Tak hanya investor skala besar, investor skala kecil-menengah, BSH dengan salah satu portofolio unit usaha berupa restoran tradisional 'Kampung Kecil', juga ikut berpartisipasi mengembangkan lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Selain itu, di sektor kesehatan dan pendidikan, pemerintah dan investor telah membangun total empat buah Rumah Sakit serta dua unit sekolah. Di antaranya yakni RS Abdi Waluyo, RS Mayapada, RS Hermina, serta RS Kementerian Kesehatan. Sementara untuk layanan pendidikan, yakni Nusantara International School (NIS) dan Revitalisasi SDN 02 Sepaku.

Di sektor energi hijau dan transportasi hijau, PT PLN Nusantara Power bersama rekan internasional Sembcorp telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 50 Mega Watt (MW) untuk kebutuhan listrik di IKN. Selain itu, PT Bluebird juga mengembangkan sistem transportasi hijau berupa layanan Bus Rapid Transit dan taksi listrik bagi warga Ibu Kota Nusantara.

Agung juga menambahkan, bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan realisasi investasi di IKN. Salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di IKN. "Sesuai dengan prinsip good governance, kami juga begitu teliti untuk menyeleksi para investor yang sesuai dengan visi IKN menjadi kota cerdas," kata Agung

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement