REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) R Arief Wicaksono mengungkapkan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jatim menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Arief menjelaskan, pada 2021, Bank Jatim mendapat kuota KUR sebesar Rp 700 miliar.
"Dari angka tersebut, yang berhasil disalurkan sebesar 88,7 persen. Untuk jumlah debitur KUR tahun 2021 sendiri sebanyak 4.928," kata Arief, Senin (8/1/2024).
Selanjutnya, pada 2022, Bank Jatim memperoleh kuota KUR senilai Rp 2,5 triliun. Persentase penyalurannya sekitar 95,19 persen dengan jumlah debitur 19.159 orang. Kemudian pada 2023, kuota KUR Bank Jatim kembali meningkat menjadi Rp 2,89 triliun.
"Yang sukses disalurkan sekitar 96 persennya dengan jumlah debitur 22.253," ujarnya.
Menurut Arief, catatan tersebut menunjukkan Bank Jatim sangat dipercaya pemerintah untuk menjadi mitra KUR. Terlebih lagi, tahun ini Bank Jatim juga dipercaya untuk menyalurkan KUR Syariah. Sejak dilaunching November 2023, antusiasme masyarakat terhadap KUR Syariah Bank Jatim diakuinya cukup tinggi.
"Dalam dua bulan pertama ini, KUR Syariah Bank Jatim sudah bisa realisasi Rp 11,959 miliar. Kami optimistis KUR Syariah akan tumbuh pesat mengingat di Jawa Timur banyak sekali pondok pesantren," ucapnya.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Gede Edy Prasetya menjelaskan, penyaluran KUR di Provinsi Jawa Timur sejak Januari hingga Desember 2023 mencapai Rp 39,9 triliun. Adapun untuk jumlah debitur mencapai 777.659 debitur.
"Angka ini terbesar kedua secara nasional. Adapun porsi terbesar penyaluran KUR di Jawa Timur selama 2023 berada di sektor perdagangan (42,09 persen), pertanian (34,47 persen), dan jasa-jasa (13,86 persen)" kata dia.
Gede menjelaskan, Bank Jatim menjadi penyalur KUR terbesar keempat di Jawa Timur dengan total penyaluran Rp 2,76 triliun kepada 21.842 debitur. Untuk tahun 2024, total plafon penyaluran KUR Bank Jatim berada di angka Rp 3,75 triliun. Perinciannya, KUR konvensional Rp 3,4 triliun, dan KUR Syariah Rp 306 miliar.