Senin 08 Jan 2024 18:52 WIB

TKN: Anies tak Beretika, Serang Pribadi dan Pancing-Pancing Prabowo

Anies dinilai telah mengkhianati Prabowo yang mendukungnya di Pilgub DKI.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto
Foto: KPU RI
Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Afriansyah Noor, mengatakan maksud Prabowo mengatakan saingannya, Anies Baswedan, tidak pantas berbicara etika karena Anies sendiri tidak menjaga etikanya.

Afriansyah menyebut Anies dulu adalah orang yang didukung penuh secara moril dan materil oleh Prabowo ketika hendak maju menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tapi kemudian Anies menurut Afriansyah mengkhianati Prabowo. Dan bahkan Anies tidak segan-segan menyerang hal pribadi terhadap Prabowo. 

Baca Juga

"Mulai start saya menilai secara pribadi ini manusia (Anies) memang tidak beretika,  sangatlah tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih terlepas dari kita sedang berkompetisi tapi jagalah perasaan orang, sehingga tidak menyerang pribadi, tidak menyerang individu," kata Afriansyah, Senin (8/1/2024). 

Afriansyah menyebut ketika baru memulai debat, Prabowo tampil sangat baik dan tenang. Tapi ternyata Anies langsung menyerang dan berusaha memancing-mancing emosi Prabowo dengan cara menyerang ranah pribadi Ketum Gerindra tersebut. Sehingga kemudian kata Afriansyah, Prabowo bereaksi tegas dan keras untuk menjawab tudingan-tudingan Anies.

TKN menilai tudingan yang dilontarkan Anies kepada Prabowo tidak berdasarkan fakta dan data yang akurat. Lalu Anies lanjut dia lari dari substansi debat karena larut menyerang ranah privasi.

Harusnya dalam debat capres, menurut Afriansyah debat Anies tetap sesuai konteks dan tema debat. Sehingga semua peserta tetap dengan kepala dingin mengikuti jalannya proses debat. 

"Ternyata paslon nomor 1 sangat tidak bermutu dan berkualitas. Tapi alhamdulillah inilah jalan Allah menunjukkan. Dan ini keuntungan buat Pak Prabowo," ucap Afriansyah.

Debat panas antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan menyasar masalah etika. Anies mengatakan dalam kepemimpinan nasional, harus menjadikan etika untuk menentukan sebuah kebijakan penting untuk negara. 

Anies mempertanyakan Prabowo yang tetap terus berjalan menggandeng cawapres, Gibran Rakabuming, yang proses pencalonannya diwarnai pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi.

Anies juga menyebut Prabowo banyak melibatkan orang dalam dalam pengadaan persenjataan dan penggarapan Food Estate yang menghabiskan banyak anggaran negara.

“Ketika dikatakan standar etik yang tinggi, itu harus karena akan ambil keputusan. Tapi ketika bapak Menhan, banyak ordal (orang dalam) dalam pengadaan persenjataan, ordal dalam food estate. Lalu jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika. Dan dalam sebuah pidato bapak mengolok-olok etika,” kata Anies.

Prabowo yang disebut Anies mengolok-olok etik adalah ketika Ketum Gerindra itu berpidato di hadapan kader Gerindra dengan menyebut kata 'Ndasmu Etik' beberapa pekan lalu. Mendengar penjelasan Anies, Prabowo pun meradang. Prabowo menuding pernyataan Anies banyak yang keliru. Dan Prabowo mengatakan Anies tidak pantas berbicara etika karena pernah mencontohkan etika yang buruk ke hadapan publik. Prabowo tidak menjelaskan etika buruk apa yang telah dilakukan Anies. Menurut Prabowo lagi, Anies terlalu banyak menuding dan menghasut rakyat. 

“Jadi semua data yang saudara ungkapkan itu keliru semua. Mau bicara PT Teknologi Militer Indonesia, Food Estate, ayok duduk bersama. Saya akan bawakan datanya untuk Pak Anies. Anda tidak pantas bicara soal etik. Anda itu menyesatkan. Saya menilai anda tak berhak bicara etik karea memberi contoh tak tidak baik soal etik,” ujar Prabowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement