REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 857 orang jiwa terdampak banjir yang disebabkan tanggul jebol di Sungai Cikapundung, Gang Apandi, Jalan Braga, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (11/1/2024) sore. Sebagian warga yang terdampak banjir mengungsi di aula RW setempat.
Pantauan, Jumat (12/1/2024) pagi petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tengah melakukan pembersihan sisa lumpur di pemukiman warga diantaranya di RW 08 dan RW 06. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Pj Wali Kota Bandung meninjau para korban banjir tersebut.
"Hari ini saya mendampingi Pj Gubernur meninjau musibah banjir yang terjadi kemarin, jadi berdasarkan identifikasi sementara kurang lebih 857 jiwa yang terdampak. Kurang lebih sekitar 400 KK kurang lebih juga sekitar 60 rumah tapi ini akan terus kita inventarisasi," ujar Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Jumat (12/1/2024).
Setelah peristiwa banjir terjadi, menurut Bambang, pihaknya langsung melakukan penanganan dan evakuasi warga setempat. Selain itu juga mendirikan dapur umum serta penanganan lainnya terhadap warga.
Bambang mengatakan, terdapat tanggul di Sungai Cikapundung yang jebol sepanjang 10 sampai 12 meter dan petugas tengah memperbaiki tanggul tersebut dan ditargetkan selesai hari ini. Tanggul yang jebol menjadi penyebab air meluap ke pemukiman warga.
"Petugas kita siaga di sini 24 jam membantu warga sekaligus juga untuk upaya mengantisipasi manakala ada kejadian-kejadian berikutnya," katanya.
Menurut Bambang, peristiwa banjir dan longsor terjadi di empat titik di Kota Bandung. Namun, kerusakan yang paling parah terjadi di Jalan Braga hingga beberapa rumah alami kerusakan.
Sejauh ini, ia mengatakan tidak didapati korban jiwa dalam peristiwa banjir dan longsor. Ia menambahkan potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Kota Bandung beberapa hari ke depan dan masyarakat dapat waspada.