REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perayaan Natal bersama Kementerian BUMN dan BUMN 2023 merupakan momen yang spesial bagi dirinya. Pasalnya, perayaan Natal bersama Kementerian BUMN dan BUMN kali ini dihadiri Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"Hari ini spesial buat saya karena ada dua tokoh yang hadir. Yang memang selama perayaan jarang mengundang dari kementerian lain," ujar Erick saat menghadiri Perayaan Natal Bersama Kementerian BUMN dan BUMN 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
Erick menyampaikan, Menag merupakan sahabat di Nahdlatul Ulama (NU). Pun dengan Prabowo yang merupakan tokoh yang sangat dihormatinya. Erick mengaku belajar banyak dari Prabowo dalam mencintai bangsa ini secara seutuhnya.
"Bagaimana beliau mengibarkan bendera merah putih di gunung tertinggi dunia, bagaimana beliau menjaga persatuan dan dan kesatuan," ucap Erick.
Dia menyampaikan Prabowo merupakan keluarga besar BUMN. Erick mengatakan Prabowo ialah cucu Margono Djojohadikoesoemo yang merupakan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). "Ini bank BUMN yang sekarang nomor empat terbesar di Indonesia," ucap Erick.
Dia menjelakan, BNI juga telah menjadi bank internasional Indonesia sejak era 50-60an di Inggris hingga Jepang. "BNI hari ini terus diberikan penugasan untuk konsolidasi pekerja migran Indonesia (PMI) yang banyak memberikan devisa untuk negara. Artinya kontribusi keluarga Pak Prabowo di BUMN nyata," ucap Erick.
Menurut Erick, keluarga besar menitipkan upaya menjaga toleransi serta persatuan bangsa kepada Prabowo. Dia menilai, persatuan dan kesatuan menjadi kunci dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga peran BUMN sebagai benteng ekonomi nasional.
"Dengan segala ketulusan, saya dan kita semua yang hadir menitipkan kepada Pak Prabowo, Pak jaga toleransi umat beragama Indonesia untuk hari ini dan masa depan. Kita titipan kepada Pak Prabowo, persatuan dan kesatuan agar kita jadi negara maju, sejahtera, dan mendunia," kata Erick.