Selasa 16 Jan 2024 18:43 WIB

KEK Sanur Incar Predikat Pusat Kesehatan dan Pariwisata Terpadu Nomor 1 ASEAN

Sektor wisata kesehatan merupakan potensi baru.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).
Foto: dok. Republika
Ilustrasi pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian BUMN berkomitmen melakukan terobosan dan transformasi menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, sebagai KEK kesehatan pertama di Indonesia berstandar Internasional. Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Christine Hutabarat mengatakan, KEK Sanur merupakan inisiatif strategis untuk mengoptimalisasi potensi area Grand Inna Bali Beach untuk menjadi World Class Wellness and Tourism Destination atau pusat layanan kesehatan dan pariwisata baru terpadu berstandar internasional.

"KEK Sanur memiliki fasilitas terintegrasi seperti sarana akomodasi hotel bintang 5, ethnomedicinal botanical garden, convention centre bertaraf internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, area komersial, sentra UMKM, restoran, serta berbagai fasilitas lain," ujar Christine dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Christine mengatakan HIN yang merupakan anak usaha dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur oleh pemerintah. Christine berharap Indonesia mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui pariwisata dan kesehatan serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui KEK Sanur. 

"KEK Sanur juga diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, peningkatan aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Christine.