Ditulis oleh Esthi Maharani
GAZA -- Warga Israel yang sempat dijadikan sandera beberapa kali memberikan pengakuan dalam sejumlah wawancara. Salah satunya anak laki-laki yang menceritakan pengalamannya disandera Hamas. Ia mengatakan mempelajari beberapa kata dalam bahasa Arab. Misalnya saja 'Khiyara' yang artinya timun. Ia juga diajari doa-doa yang dipanjatkan pejuang Hamas lewat tasbih yang dipegang.
"Mereka mengucapkan 'Alhamdulillah', 'La illa ha Illallah', dan 'Allahu Akbar' sambil memegang tasbih," katanya dikutip dari Middle East Eye, Jumat (19/1/2024).
Ia juga menekankan bahwa selama disandera, ia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
"Ngomong-ngomong, itu pengalaman yang menyenangkan," katanya.
Sementara itu, sejumlah anak-anak Palestina harus menghadapi teror dan trauma tak berkesudahan akibat serangan Israel. Bahasa tubuh anak-anak Gaza sudah berbeda dan semakin memburuk.
Dalam sebuah video, ada anak yang membuka mulutnya untuk mendapatkan tetesan air dari atap karena air minum tak tersedia.
Sementara anak lainnya, misalnya Sila Muhammad Al Shablawi menceritakan rumahnya dibom.
"Rumah saya dibom, mainan saya hancur, tempat tidur saya juga hilang," katanya. "Kami inginkan gencatan senjata sekarang. Saya ingin kembali ke taman kanak-kanak, katanya.