REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menggelorakan pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam satu putaran pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut disampaikannya pada hari pertama kampanye akbar di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat.
"Kita berdoa, berdoa dan berjuang, putarannya satu kali saja, bisa apa nggak satu kali? Bener nih?" ujar Megawati dijawab ribuan massa yang meneriakkan "satu putaran", Ahad (21/1/2024).
Ia pun memegang janji masyarakat Jawa Barat yang bertekad memenangkan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran. Megawati juga mengingatkan kepada pemilih untuk pintar memilih calon pemimpin untuk periode berikutnya.
Masyarakat diimbau tak tergiur oleh pembagian sembako yang ditujukan untuk memenangkan pasangan calon tertentu. Ia sendiri optimistis pemilih Indonesia sudah pintar dalam menolak upaya-upaya seperti itu.
"Pemimpin tuh kan ada tiga, ini calon, calon. Alah, udah deh, bayangkan ada yang kasih sembako, boleh, tapi mikir yang pintar. Emangnya bisa terus-terusan kasih sembako? Nah pikir yang pinter. Terus, duitnya dari mana? Ayo mikir. Ya, kan?" ujar Megawati.
Di samping itu, ia menyinggung intimidasi yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI, polisi, hingga kepala desa jelang pencoblosan Pilpres 2024. Padahal, kontestasi harus dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Saya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di mana pun mereka berada! Tidak seperti begini, menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? menurunkan yang namanya polisi," ujar Megawati.
Para aparat negara seperti TNI, polisi, dan kepala desa seharusnya menjadi abdi dari masyarakat. Bukan malah melakukan intimidasi kepada warganya yang berbeda pilihan politik untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia pun meminta masyarakat Jawa Barat untuk tidak takut terhadap intimidasi jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024. Apalagi Jawa Barat adalah tempat pertama kali Soekarno melakukan perjuangannya untuk rakyat.
"Berani atau tidak, kalian? Kalau ada yang diintimidasi, lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin kamu," tegas presiden kelima Republik Indonesia itu.