SumatraLink.id, Lampung – Masih ingat aksi guyub masyarakat, pemerintah, TNI/Polri bersih-bersih pantai yang diinisiasi aktivis Pandawaragroup pada 10 Juli 2023? Enam bulan dari itu, kondisi Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, ternyata masih kotor dipenuhi sampah domestik khususnya plastik.
Nelayan payang (jaring) masih kembali sama berkutat di sela-sela sampah plastik untuk menarik tali jaring ikan yang telah ditebar di tengah laut. Tumpukan sampah plastik seakan masih menjadi “teman setia" nelayan untuk meraup rezeki dari laut.
“Sejak adanya aksi bersih-bersih, ramai-ramai orang mengangkut sampah. Sekarang kondisi sampahnya tidak berkurang, masih menumpuk sama seperti sebelumnya,” kata Tomi, warga Sukaraja, Telukbetung, Bandar Lampung, Senin (29/1/2024).
Menurut dia, sejak gotong royong bersih-bersih sampah Pantai Sukaraja, tidak ada lagi kegiatan bersih-bersih serupa. Masing-masing nelayan dan warga setempat juga sibuk dengan mencari penghidupan masing-masing sebagai nelayan dan pedagang. Sedangkan dari pemerintah daerah, aparat, dan lembaga terkait tidak terlihat lagi.
Ia mengatakan, sampah-sampah plastik ini berasal dari laut yang dibuang dari pulau-pulau atau kapal-kapal di tengah laut, lalu sampah tersebut terbawa hanyut gelombang hingga menepi ke pantai. “Kalau habis hujan, banyak sampah baru berdatangan,” ujar bapak dua anak tersebut.
Pada Juli 2023, aktivitas lingkungan Pandawaragroup melontarkan pernyataan bahwa Pantai Sukaraja di Kota Bandar Lampung terkotor nomor 2 di Indonesia. Mereka mengajak 1.000 warga Lampung untuk membersihkan sampahnya. Tak pelak, pernyataan ini tersebar viral di media sosial.
Pemprov Lampung dan Pemkot Bandar Lampung 'terpukul' dengan 'sindiran' tersebut, sehingga ada aparat yang mendahului sehari sebelum rencana aksi bersih-bersih sampah yang dimotori Pandawaragroup bersama masyarakat di di Pantai Sukaraja.
Aksi guyub gotong royong bersama masyarakat berbagai elemen, akhirnya mendapat dukungan dari pemerintah setempat, TNI/polri, bersama aktivis Pandawaragroup melakukan pembersihan sampah pantai pada 10 Juli 2023. Pada hari itu, ratusan ton sampah domestik diangkut dari Pantai Sukaraja.
Namun sayangnya, setelah enam bulan dari guyub tersebut, kondisi Pantai Sukaraja saat ini terpantau pada Senin (29/1/2023) masih juga kotor seperti sediakala. Tumpukan sampah plastik masih tampak jelas di pantai dan di sela-sela perahu nelayan.
“Boleh dipastikan tidak ada lagi kegiatan bersih-bersih dari waktu itu gotong royong ramai-ramai,” kata Hari, nelayan setempat.
Menurut dia, untuk membersihkan sampah plastik di pantai ini, harus dicari sumbernya, karena sampah-sampah plastik tersebut bukan berasal dari warga sekitar, tapi dari laut dibawa ombak ke pantai, apalagi kalau musim hujan.
“Jadi sama saja, kalau dibersihkan tidak akan habis sampahnya, hujan turun datang lagi sampah baru,” ujarnya. (Mursalin Yasland)