Rabu 31 Jan 2024 15:51 WIB

Pemkot Surabaya Terima Bantuan Beasiswa Rp 600 Juta dari PT SIER

Selain beasiswa, ada bantuan motor roda tiga.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menerima bantuan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Bantuan program TJSL itu nilainya total Rp 715,2 juta.

Bantuan program TJSL itu, antara lain berupa beasiswa senilai Rp 600 juta. Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono menjelaskan, bantuan beasiswa itu ditujukan bagi siswa dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan siswa berprestasi. Beasiswa senilai Rp 600 juta itu disebut dapat mencakup sekitar 555 siswa di 87 sekolah wilayah Kota Surabaya.

Baca Juga

“Program SIER Mengajar dan SIER Peduli Beasiswa ini sedikit upaya untuk turut mendorong lahirnya generasi emas,” kata Didik.

Didik menjelaskan, sesuai arahan Kementerian BUMN dan holding PT Danareksa, SIER didorong ikut mengalokasikan program beasiswa bagi pelajar. Ia pun berharap adanya kolaborasi dari perusahaan-perusahaan lain untuk dapat melakukan hal serupa.

“Kita berharap semua perusahaan ikut terlibat dalam mengantisipasi ledakan angkatan kerja atau yang dikenal dengan bonus demografi ini. Kualitas angkatan kerja harus mampu menjawab kebutuhan dunia kerja,” ujar Didik.

Selain beasiswa, Pemkot Surabaya menerima bantuan berupa dua unit motor roda tiga yang dilengkapi dengan tandon air plastik, mesin pompa air, dan engine cleaner, senilai Rp 115,2 juta.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, motor roda tiga itu akan digunakan untuk membersihkan tempat penampungan sementara (TPS) sampah dan penyiraman taman. “Kebetulan kami memiliki program mulai Februari ini TPS harus bersih,” kata dia di Balai Kota Surabaya, Rabu (31/1/2024).

Eri mengatakan, bantuan dari BUMN yang mengelola kawasan industri tersebut menjadi bukti harmonisnya hubungan Pemkot Surabaya dengan dunia usaha. Ia pun menekankan soal sinergi dan kolaborasi dalam upaya membangun daerah dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Kota Surabaya.

“Pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah merupakan kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk kemajuan Kota Surabaya,” ujar Eri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement