REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menerima bantuan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Bantuan program TJSL itu nilainya total Rp 715,2 juta.
Bantuan program TJSL itu, antara lain berupa beasiswa senilai Rp 600 juta. Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono menjelaskan, bantuan beasiswa itu ditujukan bagi siswa dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan siswa berprestasi. Beasiswa senilai Rp 600 juta itu disebut dapat mencakup sekitar 555 siswa di 87 sekolah wilayah Kota Surabaya.
“Program SIER Mengajar dan SIER Peduli Beasiswa ini sedikit upaya untuk turut mendorong lahirnya generasi emas,” kata Didik.
Didik menjelaskan, sesuai arahan Kementerian BUMN dan holding PT Danareksa, SIER didorong ikut mengalokasikan program beasiswa bagi pelajar. Ia pun berharap adanya kolaborasi dari perusahaan-perusahaan lain untuk dapat melakukan hal serupa.
“Kita berharap semua perusahaan ikut terlibat dalam mengantisipasi ledakan angkatan kerja atau yang dikenal dengan bonus demografi ini. Kualitas angkatan kerja harus mampu menjawab kebutuhan dunia kerja,” ujar Didik.
Selain beasiswa, Pemkot Surabaya menerima bantuan berupa dua unit motor roda tiga yang dilengkapi dengan tandon air plastik, mesin pompa air, dan engine cleaner, senilai Rp 115,2 juta.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, motor roda tiga itu akan digunakan untuk membersihkan tempat penampungan sementara (TPS) sampah dan penyiraman taman. “Kebetulan kami memiliki program mulai Februari ini TPS harus bersih,” kata dia di Balai Kota Surabaya, Rabu (31/1/2024).
Eri mengatakan, bantuan dari BUMN yang mengelola kawasan industri tersebut menjadi bukti harmonisnya hubungan Pemkot Surabaya dengan dunia usaha. Ia pun menekankan soal sinergi dan kolaborasi dalam upaya membangun daerah dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Kota Surabaya.
“Pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah merupakan kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk kemajuan Kota Surabaya,” ujar Eri.