REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Founder Orde Muda Fathul Nugroho menilai film dokumenter Dirty Vote sebagai halusinasi karena yang terlihat di dalam film terkait desain kecurangan Pemilu 2024 sudah menjadi pengetahuan umum. Fathul menyebut Dirty Vote lebih sebagai omong kosong karena apa yang disampaikan bersifat umum.
“Ini lebih kepada omong kosong karena hal yang disampaikan itu adalah yang bersifat umum, layaknya seminar online tanpa peserta, dan tidak ada hal yang sifatnya investigatif. Artinya mereka mem-framing ini menjadi ilusi seolah-olah ada kecurangan," ujar Fathul dalam keterangan, Selasa (13/2/2024).
Fathul mengeklaim tak ada indikasi kecurangan pada pesta demokrasi lima tahunan ini. Menurutnya, semua tahapan dan teknis sudah dijalankan secara transparan dan sudah diawasi berbagai pihak. Baik KPU, Bawaslu, maupun masyarakat.
“Sebetulnya pemilu ini berjalan lancar mulai dari persiapan secara teknis, kemudian debat kandidat, dan pelaksanaan kampanye baik secara tertutup maupun secara terbuka. Dan ini semua lancar-lancar saja,” kata Fathul.
Fathul menambahkan film tersebut adalah lebih banyak berisi opini pribadi para aktor. Namun hal ini tidak akan bisa mempengaruhi pilihan masyarakat, karena hampir semua pemilih sudah menentukan pilihannya, apalagi H-3 sebelum pencoblosan.
“Dan akhirnya di masa tenang ini mereka mem-framing seolah-solah terjadi kecurangan, karena ada pihak yang khawatir kalau pilpres akan berlangsung dalam satu putaran. Padahal saya juga sudah keliling ke berbagai daerah bertemu dengan anak-anak muda dan mahasiswa. Mereka semua semangat bahwa pilpres kali ini adalah yang paling demokratis," ujar Fathul.