Kamis 15 Feb 2024 09:47 WIB

Bulan Depan Mulai Panen Padi, Ini Persiapan Bapanas

Bapanas akan fokus jaga harga beras di tingkat petani, pedagang, dan konsumen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, akan mempersiapkan panen besar yang kemungkinan ada pada Maret. Tujuannya yakni fokus menjaga harga di tingkat petani agar tidak mengalami depresiasi berlebihan.

"Bulan depan ini kita mulai, sekarang sudah harus siapkan bagaimana menjaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Biasanya kalau panennya sudah mulai di atas dua juta sampai tiga juta ton, harga gabah di tingkat petani mulai jatuh. Jadi ini yang harus kita jaga," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Republika, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Presiden Joko Widodo, lanjutnya, memerintahkan Bapanas agar menjaga harga di tingkat petani. Itu agar para petani juga semangat menanam.

Presiden pun, kata dia, menugaskan Bapanas menjaga harga di tingkat di pedagang supaya ada stoknya. "Juga harga di tingkat konsumen agar terus dijaga pula," tegas Arief.

Ketua DPD Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nellys Soekidi menjelaskan, Perpadi siap membantu distribusi beras ke ritel modern. Ia pastikan stok beras tidak ada kekurangan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Saya yakinkan masyarakat tidak (perlu) khawatir. Tidak ada yang namanya stok kurang, hari ini sudah cukup, apalagi sebentar lagi sudah panen. Hari ini teman-teman di PIBC siap untuk membantu (cetak ke beras kemasan 5 kg) antara 500 sampai 1.000 ton per hari," tuturnya.

Perlu diketahui, NFA telah mengatur agar penyaluran stok beras Bulog dapat terus digencarkan ke berbagai lini pasar. Beras sejumlah 50 ribu ton oleh Bulog didistribusikan ke PIBC dan kemudian akan dikemas dalam bentuk beras 5 kg dan disalurkan ke ritel modern. 

Sementara, beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dideraskan ke daerah di seluruh Indonesia. Realisasi beras SPHP sampai 12 Februari 2024 telah menyentuh angka 226 ribu ton. Intervensi pemerintah lainnya akan dilaksanakan dalam bentuk bantuan pangan beras yang akan dimulai lagi mulai 15 Februari. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement