Jumat 23 Feb 2024 20:20 WIB

Ratusan Warga Rela Antre Berjam-jam demi Beras Murah Rp 10.400

Warga yang telah membeli beras, diberi tanda khusus menggunakan tinta.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sejumlah warga antre untuk membeli beras saat operasi pasar beras murah SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar)
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Sejumlah warga antre untuk membeli beras saat operasi pasar beras murah SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar di Taman Bagja Raharja, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (23/2/2024). Ratusan warga pun rela antre berjam-jam demi memperoleh sejumlah kebutuhan pokok, terutama beras, dengan harga lebih murah.

Warga rela menunggu giliran untuk membeli beras kualitas medium seharga Rp 10.400 per kilogram, yang dijual dalam kemasan lima kilogram. Itu berarti, setiap kemasan dihargai Rp 52 ribu. Setiap warga, hanya diperbolehkan membeli beras maksimal dua kemasan, atau seberat sepuluh kilogram, dengan harga Rp 104 ribu.

Baca Juga

Untuk itu, warga yang telah membeli beras, diberi tanda khusus menggunakan tinta di pergelangan tangannya. Dengan adanya tanda tersebut, mereka tidak dapat mengantre kembali untuk membeli beras itu.

Salah seorang warga asal Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Andi (38), mengatakan, berangkat dari rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB menuju lokasi GPM. Dia baru mendapat giliran membeli beras sekitar pukul 09.30 WIB. ‘’Beli dua kemasan (10 kilogram),’’ tutur Andi.

Namun, Andi tak sendirian. Untuk bisa membeli beras lebih banyak dalam GPM, dia datang ke lokasi GPM bersama istrinya, Katrin (35).

Sang istri, juga membeli beras sebanyak dua kemasan atau sepuluh kilogram. Dengan demikian, pasangan suami istri itu bisa membawa pulang beras sebanyak empat kemasan atau 20 kilogram. "Buat persediaan Ramadhan," kata Andi.

Andi mengaku rela mengantre bersama bersama istrinya selama berjam-jam karena beras yang dijual dalam GPM lebih murah dibandingkan beras yang dijual di pasaran. ‘’Harga beras di pasaran sudah mencapai Rp 17 ribu per kilogram,’’ terang Andi.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Dede (62). Dia mengaku senang dapat membeli beras di GPM yang harganya lebih murah meski harus mengantre sekitar dua jam.

Dede mendapatkan barisan prioritas bersama kelompok lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui yang membawa balitanya. Dengan demikian, mereka bisa lebih cepat mengantre untuk membeli beras tersebut. Dede mengaku membeli beras dalam GPM untuk persediaan Ramadhan nanti.

"Saat Ramadhan takutnya harganya naik lagi. Jadi saya beli beras di GPM ini untuk menyetok persediaan beras di rumah," kata Dede.

Sementara itu, tingginya antusias warga membuat beras sebanyak sepuluh ton yang tersedia dalam GPM ludes terjual dalam waktu 1,5 jam. Karena itu, Bulog yang digandeng Pemkab Majalengka langsung menambah 20 ton beras lagi. Tak hanya beras, GPM tersebut juga menjual sejumlah komoditas lainnya. Seperti, terigu, minyak goreng, gula dan daging. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement