Ahad 03 Mar 2024 23:21 WIB

MPR: Konsumsi Pangan Lokal Dorong Ketahanan Nasional

Pemanfaatan bahan lokal bisa diproduksi untuk memenuhi skala ekonomi dan industri.

Sejumlah ibu - ibu kader posyandu memasak Makanan Pendamping ASI (MPASI) disela acara seminar gizi dan live cooking bertema Optimalisasi Pangan Lokal di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024). Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), Rumah Zakat  berkolaborasi dengan BKKBN dan Bumbu Bunda Elia menggelar acara tersebut guna memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa mengoptimalisasi bahan pangan yang ada di lingkungan sekitarnya agar menjadi asupan gizi bagi keluarga.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah ibu - ibu kader posyandu memasak Makanan Pendamping ASI (MPASI) disela acara seminar gizi dan live cooking bertema Optimalisasi Pangan Lokal di Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024). Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), Rumah Zakat berkolaborasi dengan BKKBN dan Bumbu Bunda Elia menggelar acara tersebut guna memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa mengoptimalisasi bahan pangan yang ada di lingkungan sekitarnya agar menjadi asupan gizi bagi keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam pemanfaatan bahan dengan kearifan lokal Indonesia, salah satunya rempah-rempah, sebagai upaya membangun ketahanan nasional.

 

Baca Juga

"Rempah-rempah yang merupakan bagian dari kearifan lokal yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan bahan jamu, harus dilestarikan dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia saat ini," kata Rerie, panggilan akrabnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (3/3/2024).

 

Ia menambahkan, pemanfaatan rempah-rempah juga harus dijadikan bagian dari upaya meningkatkan daya tahan tubuh dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat.

 

Selain rempah-rempah, kata Rerie, Indonesia juga memiliki banyak alternatif sumber pangan selain beras sebagai sumber karbohidrat, antara lain ganyong dan sagu yang tepung-nya bisa diolah menjadi kue dan mi instan dengan kandungan gizi yang memadai. Alternatif beras tersebut perlu digalakkan agar masyarakat tidak ketergantungan satu sumber bahan pokok saja.

Rerie mendorong agar pemanfaatan bahan-bahan tersebut bisa diproduksi untuk memenuhi skala ekonomi dan industri, sehingga manfaat dari jamu dan bahan pangan alternatif bisa dinikmati setiap anggota keluarga di Indonesia.

 

"Bila setiap anggota keluarga terpenuhi kebutuhan pangan-nya, kualitas kesehatan keluarga itu pun akan meningkat," ujarnya.

 

Dengan bermodal keluarga sehat, lanjutnya, akan terbangun lingkungan dan masyarakat yang sehat.

 

"Bila seluruh masyarakat kita sehat, tentu saja akan memperkuat ketahanan nasional kita dalam menghadapi berbagai tantangan," ucapnya.

 

Karena itu, Rerie menegaskan, langkah untuk menyadarkan setiap anak bangsa agar memanfaatkan bahan pangan kearifan lokal dalam upaya membangun ketahanan nasional merupakan upaya yang harus segera direalisasikan.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement