REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Ulama memiliki peran dan tanggung jawab yang besar untuk negara. Hal ini telah diisyaratkan dalam Alquran, sebagaimana tercantum dalam Surat An Nisa ayat 59.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An Nisa ayat 59)
Ulama Tafsir Ibnu Katsir memaparkan, kata 'kamu' dalam frasa 'Ulil Amri di antara kamu' mengacu pada ulama. Hilangnya ulama maka bumi akan rusak dan hancur.
Ulama mengemban tanggungjawab, seperti mengajak orang-orang pada kebaikan, menjauhkan mereka dari kejahatan dan juga memberikan nasihat pada penguasa.
Selain itu, ulama juga bertugas menuntun penguasa untuk menjalankan suatu kebaikan demi negara dan rakyat. Posisi penting ulama inilah yang ditunjukkan dalam Surat An Nisa ayat 59.
Ibnu Katsir juga menyampaikan, supaya para ulama tidak melanggar kebenaran yang mereka ketahui dan juga pentingnya menyebarkan ilmu dan tidak menyembunyikannya. Allah SWT berfirman:
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهٗ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗۖ فَنَبَذُوْهُ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُوْنَ
"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima." (QS Ali Imran Ayat 187)
Ayat itu, terang Ibnu Katsir, adalah peringatan bagi para ulama. Apa yang terjadi pada mereka maka akan menimpa mereka. Dan perilaku mereka akan mengikuti mereka juga. Ulama harus mengerahkan apa yang mereka (ulama) miliki dari ilmu yang bermanfaat untuk menunjukkan perbuatan baik, dan tidak menyembunyikan apapun darinya.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
من سُئل عن عِلمٍ فكتَمَه، ألجَمَه الله يوم القيامة بلِجام من نار
"Siapapun yang ditanya soal pengetahuan dan menyembunyikannya, maka Allah SWT akan mengekangnya pada Hari Kebangkitan kelak dengan api neraka." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)