Rabu 06 Mar 2024 21:30 WIB

BMKG Sebut 10 Daerah di Sulut Waspada Dampak Hujan Lebat

Dampak hujan lebat, antara lain longsor, guguran bebatuan, dan banjir.

Papan reklame restoran cepat saji ambruk tertiup angin kencang di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (14/2/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi hujan yang disertai angin kencang serta gelombang tinggi yang disebabkan adanya fenomena fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee pada tanggal 20 Februari 2023 yang menyebabkan ketinggian pasang yang melewati ambang batas. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/foc.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Papan reklame restoran cepat saji ambruk tertiup angin kencang di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (14/2/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi hujan yang disertai angin kencang serta gelombang tinggi yang disebabkan adanya fenomena fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee pada tanggal 20 Februari 2023 yang menyebabkan ketinggian pasang yang melewati ambang batas. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara untuk mewaspadai dampak hujan lebat.

 

Baca Juga

"BMKG merilis prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulawesi Utara hingga 7 Maret 2024," kata Pengamat Meteorologi Geofisika Muda, Ben A Molle di Manado, Rabu (6/3/2024).

 

Dia menyebutkan, sepuluh daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

Berikutnya, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado.

 

Dia mengatakan, dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan lebat yaitu jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah. Dampak lainnya, volume aliran sungai meningkat/banjir serta aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.

 

Ben menyebutkan, dalam situasi tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari dampak tersebut. "Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial," ajaknya.

 

Langkah berikutnya, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement