REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Pihak berwenang Arab Saudi telah mengumumkan serangkaian tindakan untuk memastikan keselamatan dan keamanan masjid-masjid di kerajaan selama bulan suci Ramadhan. Bulan prasa di Arab Saudi diperkirakan akan dimulai pada 11 Maret 2024.
Kementerian Urusan Islam mengungkapkan, bahwa jamuan buka puasa tidak akan diadakan di dalam masjid suci pada tahun ini, untuk membantu menjaga kebersihan tempat ibadah. Makanan buka puasa akan tetap diizinkan diadakan di luar masjid, dengan petugas bertanggung jawab untuk memastikan area tersebut segera dibersihkan kembali setelah selesai makan. Sehingga buka puasa akan terus disajikan di area masjid-masjid suci di Makkah dan Madinah.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Masjid Agung dan Masjid Nabi telah meluncurkan e-portal untuk proses pengajuan izin jamuan buka puasa. Sehingga makanan-makanan buka puasa yang akan disajikan kepada pengunjung masjid akan lebih terjamin dan teratur.
Selain pengaturan jamuan buka puasa, Otoritas Saudi juga meningkatkan teknologi dan transportasi. Di antaranya jangkuan jaringan 5G di Masjididil Haram telah diperluas sampai mencakup Sumur Zamzam dan ruang bawah tanah ekspansi King Fahd. Jaringan yang ditingkatkan diharapkan dapat meningkatkan kualitas transmisi pelajaran agama, yang disiarkan langsung di platform digital Manarat Al Haramain.
Sepuluh stasiun kursi roda akan tersedia di dalam Masjidil Haram selama Ramadhan tahun ini, dengan bantuan yang diberikan sepanjang waktu. Layanan kursi roda gratis disediakan untuk lansia dan penyandang disabilitas di dalam area sirkumambulasi (Tawaf).
Lebih dari 13.500 staf kebersihan, sekitar 700 spesialis pengendalian hama akan siap untuk memaksimalkan kebersihan di seluruh lokasi di Makkah.
Di Madinah, Otoritas Umum telah mengganti karpet di Masjid Nabawi. Serta telah menyiapkan sekitar 200 armada bus yang akan mengangkut peziarah ke dan dari Masjid Nabi di Madinah sepanjang Ramadhan.
Dilansir dari The National News, Kamis (7/3/2024), Otoritas Pembangunan Wilayah Madinah mengatakan ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi berbahaya, dan disaat yang sama menciptakan area ramah bagi pejalan kaki di sekitar masjid.
Pada bulan Suci Ramadhan, akan terjadi lonjakan jumlah peziarah umroh di Arab Saudi. Terutama menjelang 10 hari terakhir Idul Fitri, maka jamaah umroh yang datang akan lebih banyak lagi. Membludaknya jumlah jamaah umroh dari berbagai negara ini tidak lain karena keinginan mereka untuk bisa haji bersama Rasulullah saw. Karena berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwa siapa yang umroh di bulan Ramadhan maka seperti berhaji bersama Rasululah saw.
فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً
“Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).