REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Lingkungan Hidup Federal Jerman (UBA) mengonfirmasi proyeksi awal bahwa emisi rumah kaca negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini turun sekitar 10 persen dari tahun ke tahun di tahun 2023. Hal ini menempatkan Jerman di jalur yang tepat untuk mencapai target iklim tahun 2030.
Emisi karbon dioksida turun menjadi 673 juta ton, penurunan terbesar sejak penyatuan kembali Jerman, demikian diumumkan oleh badan tersebut pada Jumat. Pengumuman ini sekaligus mengkonfirmasi angka-angka awal yang dipublikasikan oleh lembaga think-tank Agora Energiewende yang berbasis di Berlin pada Januari.
Jerman bertujuan untuk mengurangi emisi rumah kaca sebesar 65 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 1990, sebuah langkah untuk menjadi netral karbon pada tahun 2045. Saat ini, emisi Jerman baru mencapai sekitar 46 persen.
"Jerman sudah berada di jalur yang tepat, untuk pertama kalinya. Jika kita tetap berada di jalur yang benar, kita akan mencapai tujuan iklim 2030," kata Menteri Aksi Iklim dan Ekonomi Robert Habeck dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Habeck, penurunan produksi industri padat energi, bersama dengan peningkatan produksi tenaga listrik terbarukan berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca negara tersebut.
Namun demikian, sektor transportasi dan bangunan gagal memenuhi target emisi mereka tahun lalu, sehingga membahayakan target iklim tahun 2030 jika langkah-langkah lebih lanjut untuk mendekarbonisasi sektor-sektor tersebut tidak dilakukan.