REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Komunitas Penjual Lazada Rika Yeo menyatakan, selalu terjadi peningkatan omzet selama Ramadan. Rata-rata peningkatannya mencapai puluhan persen.
Itu karena, tingkat konsumsi masyarakat saat bulan puasa memang biasanya meningkat. Termasuk dengan adanya tradisi berbagi di bulan suci ini.
Secara umum, kata dia, brand atau merek lokal akan mendapat keuntungan berlipat dengan strategi tepat menargetkan pola pengeluaran masyarakat Indonesia. Secara khusus, beberapa kategori diperkirakan akan meningkat secara signifikan yaitu kategori Food & Beverages (43 persen), Fashion & Accessories (27 persen), dan Beauty & Personal Care (20 persen) pada Ramadhan tahun ini (YouGov, 2024).
Pemilik brand ataupun penjual di platform online memiliki kesempatan mempelajari performa toko kamu. Juga menggunakan data penjualan yang bisa didapatkan secara langsung untuk dijadikan referensi penyusunan strategi bisnis.
Rika menjelaskan, momentum Ramadhan dan Lebaran menjadi ajang meningkatkan trafik toko dan memicu perkembangan bisnis. Bagi penjual yang ingin mendapatkan lebih banyak keberkahan pada Ramadhan kali ini, berikut tips dari Lazada seperti disampaikan dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (18/3/2024).
1. Pelajari performa omzet dan produk
Gunakan dasbor Seller Center di platform Lazada untuk mengakses fitur Bisnis Analis dan menentukan target dengan tingkat omzet saat ini. Selain itu, kamu juga bisa melihat rekomendasi produk yang cocok untuk dipromosikan di toko kamu, yang dihasilkan dari prediksi analitis berbasis AI yang ada di fitur Bisnis Analis.
2. Gunakan promo dan diskon khusus Ramadhan
Fitur promo dan diskon menjadi daya tarik yang kuat untuk mendorong pembeli produk kamu. Apalagi dengan penawaran promosi eksklusif Ramadan, seperti hampers dan bundling produk. Jangan lupa untuk gunakan promo gratis ongkir dan voucher toko yang tersedia di Lazada.
3. Perhatikan kebutuhan pembeli dan tren produk Ramadhan
Ramadan cocok dijadikan momen berbagi dengan kerabat atau sahabat. Lazada menemukan, Ramadhan memicu masyarakat untuk mencari produk-produk yang identik dengan "kebersamaan" seperti takjil dan kurma, "berbagi" seperti parsel, hampers, dan sembako, serta "lebih baik" yaitu kosmetik, pakaian Muslim, peralatan shalat serta perlengkapan rumah tangga.
4. Sesuaikan strategi dengan perilaku belanja konsumen
Setelah kamu mengetahui produk apa saja yang sedang dibutuhkan oleh konsumen, pastikan kamu sesuaikan strategi seiring dengan perubahan tanggal selama Lebaran. Misalnya, di pekan pertama kamu fokus untuk mempromosikan kategori fesyen. Pekan kedua kamu fokus untuk mempromosikan elektronik seperti ponsel.