REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar global grup K-pop BTS, Army, mengambil langkah berani dengan mengirim surat protes secara daring kepada perusahaan Hybe. Mereka meminta pembatalan pemutaran film konser Suga BTS D-DAY The Movie di Israel.
Surat protes ini dipicu oleh keputusan untuk memutar film tersebut karena serangannya terhadap Palestina. Dalam surat yang dibagikan secara daring, penggemar BTS mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap normalisasi budaya dengan Israel yang mereka anggap sebagai pelanggar hak asasi manusia.
Surat itu menyebut bahwa memutar film di Israel merupakan bentuk normalisasi terhadap tindakan yang dianggapnya sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap Palestina. Army menekankan, sebagai penggemar BTS, mereka tidak bisa mendukung hal tersebut secara finansial.
Penggemar BTS juga membandingkan keputusan perusahaan Hybe dengan keputusan untuk tidak memutar film di negara lain yang melakukan tindakan agresi, seperti Rusia dalam kasus serangan terhadap Ukraina. Mereka menyatakan bahwa memberikan perlakuan yang berbeda terhadap Israel akan terlihat sebagai tindakan yang munafik.
Surat protes tersebut mengingatkan perusahaan Hybe untuk mempertimbangkan ulang keputusan mereka dan membatalkan semua pemutaran film D-DAY The Movie di Israel. Dengan demikian, Army berharap agar pesan mereka didengar dan tindakan yang sesuai diambil untuk mendukung prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan global.
Penggemar BTS membagikan surat protes secara daring agar Army lainnya bisa mengirimkannya kepada perusahaan Hybe dan distributor Trafalgar Releasing. Selain itu, Army juga menyerukan tagar Tagar Cancel The Screening in Israel dan #HybeDevestFromZionsm.