Waktu Minum Kopi yang Pas Ketika Ramadhan, Lebih Cocok Saat Sahur atau Buka Puasa?

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti

Rabu 20 Mar 2024 19:07 WIB

Kopi (ilustrasi). Memasuki Ramadhan, kebiasaan minum kopi umat Islam otomatis berubah. Foto: www.freepik.com Kopi (ilustrasi). Memasuki Ramadhan, kebiasaan minum kopi umat Islam otomatis berubah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum kopi pada pagi hari sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Memasuki Ramadhan, kebiasaan minum kopi umat Islam otomatis berubah. 

Ahli gizi masyarakat, DR dr Tan Shot Yen, M hum mengungkapkan kopi adalah diuretik. Artinya, minuman ini membuat seseorang buang air kecil lebih sering sehingga risiko dehidrasi bisa terjadi. 

Baca Juga

“Kopi adalah diuretik, artinya membuat buang air kecil lebih sering sehingga risiko dehidrasi bisa terjadi,” kata dr Tan saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu. 

Saat ditanya kapan waktu yang pas untuk orang yang ingin meminum kopi pada bulan Ramadhan, dr Tan menjawab itu merupakan hal yang sulit. “Nah itu sulit sebab habis berbuka dan Tarawih pun mesti istirahat dan cukup tidur,” ujarnya. 

Beberapa ahli gizi menyarankan untuk minum kopi saat atau segera setelah berbuka puasa. “Minum kopi pada malam hari atau saat sahur akan membuat Anda menderita insomnia dan dehidrasi yang akan menjadi tantangan selama puasa,” ujar ahli gizi Anjali Chawla, dilansir Arab News.

Manfaat dan risiko minum kopi saat puasa 

Kafein, bahan utama dalam kopi, dikaitkan dengan banyak manfaat termasuk peningkatan kewaspadaan mental, peningkatan kewaspadaan dan waktu reaksi, peningkatan kinerja atletik, mengurangi kurang tidur, menurunkan semua penyebab kematian, insiden stroke yang lebih rendah, dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer, asam urat, penyakit Parkinson, dan diabetes tipe 2. 

Di balik banyaknya manfaat minum kopi saat puasa, ada juga risiko yang mengintai. Dilansir Health News, jika kafein dikonsumsi saat puasa dalam keadaan perut kosong, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau mual.

Konsumsi kafein berlebih juga dapat menyebabkan jantung berdebar atau gemetar. Dari sudut pandang bahan tambahan, krimer, penyedap rasa, gula dan lain-lain, yang digunakan untuk membuat kopi lebih enak dapat membuat Anda merasa lebih lapar saat berpuasa dan mungkin memengaruhi kadar gula darah. Hal ini pada akhirnya dapat membuat Anda menyerah dan membatalkan puasa, yang mungkin menghilangkan efek apa pun dari pola makan dan penurunan berat badan. 

Kiat-kiat meminum kopi di bulan Ramadhan

Anda tidak perlu meninggalkan kopi sepenuhnya di bulan Ramadhan. Berikut kiat-kiatnya: 

Pertama, tambahkan lebih sedikit gula ke dalam kopi Anda. Kurangi jumlah gula yang biasanya Anda perlukan, sebanyak seperempatnya terlebih dahulu. Kemudian secara bertahap tingkatkan menjadi setengahnya. 

Kedua, dilansir Have Halal With Travel, kurangi waktu yang Anda gunakan untuk menyeduh kopi. Anda sebenarnya dapat mengurangi jumlah waktu yang Anda perlukan untuk menyeduhnya. Kandungan kafein akan meningkat seiring semakin lama bubuk kopi Anda diseduh dalam air. 

Ketiga, minum satu hingga dua jam sebelum sahur berakhir. Meminum kopi saat sahur menjadi opsi pilihan yang lebih baik daripada berbuka. 

Namun, disarankan untuk minum maksimal satu gelas saja. Sebab jika terlalu banyak dapat menyebabkan dehidrasi.

Keempat, pertimbangkan untuk beralih ke teh. Teh terasa lebih lembut di perut, dibandingkan dengan kopi. Jadi, teh cocok untuk minuman berbuka puasa Anda. Jika Anda harus meminum minuman panas setelah berbuka atau setelah sesi Tarawih, cobalah secangkir teh hangat sebagai gantinya. 

 

 

 

Terpopuler