REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar menggencarkan pemeriksaan takjil dan parsel sepanjang bulan suci Ramadhan dan jelang Idul Fitri 1445 Hijriah. Pemeriksaan tersebut dinilai penting karena banyak penjual dadakan yang menjual aneka takjil dan makanan untuk berbuka puasa maupun sahur.
"Pelaksanaan sidak pemeriksaan takjil dan parsel ini dilakukan sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah," kata Kepala BBPOM Makassar Hariani di Makassar, Jumat (22/3/2024)
Untuk pemantauan dan pemeriksaan laboratorium keliling ini telah dilakukan di sejumlah titik di antaranya pasar tradisional Pa'baeng-baeng, Maricaya dan pusat jajanan takjil di Jalan Andi Mappanyukki, Makassar. Menurut Hariani, pentingnya menjaga agar bahan konsumsi atau bahan pangan yang diperjualbelikan aman dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh seperti bahan pengawet Rhodamin B, Borax dan zat pewarna buatan.
Hingga saat ini dari pemantauan di lapangan, lanjut dia, belum ada bahan jualan berupa takjil atau makanan dalam bentuk parsel yang mengandung zat yang membahayakan. Kalaupun ada yang ditemukan mengandung zat berbahaya, maka akan dipanggil produsennya untuk diberikan teguran dan pembinaan.
Hariani mengatakan, apabila sudah diberikan pembinaan dan masih melanggar, maka barulah dikenakan sanksi. Sanksi tersebut berupa sanksi administratif hingga sanksi berat terkait hukum pidana.