Sabtu 30 Mar 2024 09:24 WIB

Pelatih Newcastle Minta FA Pertimbangkan Proses Rehabilitasi Kecanduan Judi Tonali

Tonali berpotensi mendapatkan hukuman baru dari FA atas pelanggaran judi.

Sandro Tonali
Foto: EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Sandro Tonali

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Pelatih Newcastle Eddie Howe berharap Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tidak menutup mata terkait kondisi Sandro Tonali yang harus menjalani terapi kecanduan judi. Tonali didakwa melanggar aturan FA nomor E8 sebanyak 50 kali dengan melakukan taruhan untuk pertandingan sepak bola selama tiga bulan, yakni periode 12 Agustus 2023 hingga 12 Oktober 2023.

Saat ini, bekas pemain AC Milan itu sedang menjalani hukuman larangan bermain selama 10 bulan yang dijatuhkan oleh otoritas sepak bola Italia. Sebagai dampaknya, Tonali yang didatangkan dari AC Milan senilai 69 juta dolar AS hanya tampil 12 kali untuk Newcastle pada musim ini.

Baca Juga

Tonali juga berpotensi mendapatkan hukuman baru dari FA Inggris atas pelanggaran judi tersebut. Untuk itu, Eddie Howe berharap FA mau mempertimbangkan kondisi Tonali yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi di Inggris dan Italia.

"Penyakit (kecanduan) itu tidak berhenti saat dia pindah dari Italia ke Inggris, penyakit itu masih ada dan orang-orang harus memandangnya seperti itu, jangan melemparkan hukuman atau menghukumnya lebih jauh lagi,” kata Howe sebagaimana diwartakan AFP, Jumat (29/3/2024).

"Dia mencari bantuan secara teratur. Ini adalah sesuatu yang tidak akan hilang darinya, jadi dia melakukan konseling rutin di Italia dan Inggris untuk mengatasi masalah yang dia alami," kata Howe.

Agen Tonali, Giuseppe Riso membenarkan bahwa Tonali sedang berjuang melawan kecanduan judi dengan melakukan rehabilitasi di Inggris dan Italia. Newcastle saat ini berada di urutan ke-10 klasemen Liga Inggris dan akan menghadapi West Ham di St. James' Park pada Sabtu (30/3/2024).

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement