Polres Bogor Dirikan 213 Pos Lalin Selama Libur Lebaran, Termasuk di Puncak

Red: Bilal Ramadhan

Kamis 04 Apr 2024 23:47 WIB

Foto udara kepadatan kendaraan saat diberlakukan sistem satu arah di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Polres Bogor mendirikan 213 pos lalu lintas selama libur lebaran termasuk di Puncak. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya Foto udara kepadatan kendaraan saat diberlakukan sistem satu arah di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Polres Bogor mendirikan 213 pos lalu lintas selama libur lebaran termasuk di Puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Kepolisian Resor Bogor mendirikan sebanyak 213 pos pengatur lalu lintas di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur perayaan Lebaran 1445 Hijriah.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Cibinong, Kamis (4/4/2024), mengungkapkan 213 pos pengatur lalu lintas tersebut mendukung keberadaan 17 pos pengamanan dan posko utama yang ada di Mako Polres Bogor.

Baca Juga

"Posko terpadu itu ada di Gadog, posko utama di Polres Bogor, kemudian pos pelayanan itu ada di rest area 45, pospam ada 17 kemudian pos gatur ada 213 pos," ungkapnya.

Pos yang telah disediakan oleh Polres Bogor tersebut akan dijaga oleh 850 personel yang disiagakan selama perayaan Lebaran melalui Operasi Ketupat Lodaya 2024.

Ia menjelaskan, sebanyak 850 personel kepolisian tersebut akan berkolaborasi dengan aparatur TNI berserta stakeholder dari Pemerintah Kabupaten Bogor, seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pemadam Kebakaran (Damkar), dan lain-lain.

Rio mengungkapkan bahwa para petugas akan disebar ke sejumlah titik yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya Jalur Wisata Puncak.

Polres Bogor akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalur Wisata Puncak pada 6-15 April 2024, berupa sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu arah atau one way.

Ia menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas diterapkan untuk mengatur jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Wisata Puncak. Ruas penghubung Kabupaten Bogor-Kabupaten Cianjur tersebut pada kondisi normal bisa menampung 28 hingga 32 ribu kendaraan dalam sehari.

"Jangan sampai seperti (lebaran) tahun lalu, jumlah pemotor saja sampai 82 ribu sehingga terjadi stag di atas. Orang tidak bisa menikmati rekreasi yang ada di puncak," ungkapnya.

Rio menyebutkan, Polres Bogor pun mulai melakukan sosialisasi mengenai skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan selama libur Lebaran.

Meski begitu, Polres Bogor tidak akan melakukan rekayasa lalu lintas saat hari Lebaran. Keputusan tersebut diambil karena saat libur lebaran tahun lalu, kepadatan lalu lintas di Jalur Wisata Puncak terjadi pada H+1 hingga H+3 lebaran.

Selain itu, kata Rio, pada hari Lebaran, jalur Puncak cenderung hanya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah maupun bersilaturahmi, sehingga tidak akan banyak digunakan oleh wisatawan maupun pemudik.

Untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan kendaraan mogok, Polres Bogor bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk menyiagakan angkutan derek.

"Sudah disiapkan, kita ada mobil (derek) dua, (ditambah) kita pinjam juga dengan Dishub dan pemda juga dua," ujar Rio.

Terpopuler