REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyisir tempat-tempat wisata di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, untuk memastikan kesiapan dalam menyambut musim libur Lebaran 1445 Hijriah.
"Jajaran Pemkab Bogor termasuk Forkopimda, TNI-Polri, Basarnas sifatnya siap untuk menyambut wisatawan di Kabupaten Bogor," kata Asmawa.
Sedikitnya ada tiga tempat wisata yang ia kunjungi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno setelah meninjau Pos Pengamanan Gadog, Ciawi.
Tiga tempat wisata tersebut yaitu Mini Mania, HeHa Waterfall, dan Bobocabin di area Gunung Mas, Cisarua.
Asmawa mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Bogor membantu kelancaran arus wisata selama libur Lebaran dengan memastikan kesiapan infrastruktur hingga menyiagakan personel pengamanan.
"Karena ini salah satu potensi yang ada di Kabupaten Bogor maka kami tentu harus mempersiapkan semua, bukan hanya infrastruktur, fisik, tetapi juga personel di lapangan yang berhubungan dengan wisatawan, dan UMKM," ujarnya.
Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menempatkan personel di lokasi-lokasi wisata untuk melaporkan jika terjadi potensi bencana sebagai langkah dari mitigasi.
"Kami tugaskan semua personel untuk siap dalam rangka memastikan memberikan kenyamanan wisatawan yang berlibur, karena ini cukup panjang liburannya sehingga dipastikan liburnya menyenangkan," kata Asmawa.
Sementara, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalur Wisata Puncak pada 6-15 April 2024, berupa sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu arah atau one way.
Ia menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas diterapkan untuk mengatur jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Wisata Puncak. Ruas penghubung Kabupaten Bogor-Kabupaten Cianjur tersebut pada kondisi normal bisa menampung 28 hingga 32 ribu kendaraan dalam sehari.
"Jangan sampai seperti (lebaran) tahun lalu, jumlah pemotor saja sampai 82 ribu sehingga terjadi kemacetan di atas. Orang tidak bisa menikmati rekreasi yang ada di puncak," ungkap Rio.
Meski begitu, Polres Bogor tidak akan melakukan rekayasa lalu lintas saat hari Lebaran. Keputusan tersebut diambil karena saat libur lebaran tahun lalu, kepadatan lalu lintas di Jalur Wisata Puncak terjadi pada H+1 hingga H+3 lebaran.
Selain itu, kata Rio, pada hari Lebaran, jalur Puncak cenderung hanya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah maupun bersilaturahmi, sehingga tidak akan banyak digunakan oleh wisatawan maupun pemudik.
Untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan kendaraan mogok, Polres Bogor bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk menyiagakan angkutan derek.
"Sudah disiapkan, kita ada mobil (derek) dua, (ditambah) kita pinjam juga dengan Dishub dan pemda juga dua," ujar Rio.