REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa terumbu karang dapat pulih kembali dari pemutihan yang disebabkan oleh gelombang panas dan gangguan lainnya selama ada cukup waktu. Penelitian yang dipimpin oleh Australian Institute of Marine Science (AIMS) didasarkan pada data yang dikumpulkan selama 30 tahun di Scott Reefs yang terpencil, terletak di antara barat laut Australia Barat dan Indonesia.
Penelitian ini mencakup periode gangguan termasuk siklon yang kuat dan pemutihan massal pada tahun 2016 dan 2017 yang disebabkan oleh suhu laut yang memanas. Studi ini menemukan siklus keruntuhan dan pemulihan, di mana jumlah karang menurun dan kemudian beregenerasi secara perlahan.
Ilmuwan terumbu karang AIMS, Dr Luke Thomas, mengatakan bahwa temuan ini menawarkan secercah harapan bagi terumbu karang.
"Hal ini menunjukkan ketahanan ekosistem terumbu karang bahwa ada kemampuan yang melekat untuk pulih dari gangguan. Masalahnya adalah perlu waktu yang cukup bagi mereka untuk pulih,” kata Dr Thomas seperti dilansir Phys, Senin (8/4/2024).