REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Kepolisian Arab Saudi menyebutkan, bahwa seseorang telah melompat dari lantai atas Masjidil Haram di Makkah, tempat paling suci Islam. Ia kini telah dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari Gulf News pada Rabu (10/4/2024), Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi mengatakan, pasukan keamanan khusus masjid telah menangani insiden seseorang yang melemparkan dirinya dari lantai atas tempat itu.
“Orang tersebut dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis yang diperlukan dan menyelesaikan prosedur disipliner," kata direktorat menambahkan dalam pos X.
Belum ada informasi mengenai kejadian tersebut atau motif tindakan orang tersebut. Kewarganegaraan individu tersebut juga tidak diberikan.
Insiden itu dilaporkan saat Masjidil Haram telah mengalami lonjakan jumlah jamaah terutama dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Ramadhan biasanya menandai musim puncak umroh atau ziarah yang lebih rendah di Masjidil Haram.
Pihak berwenang Arab Saudi telah memaksimalkan upaya untuk mengatasi masuknya jamaah di masjid, rumah bagi Kabah Suci yang diarahkan umat Islam dalam doa mereka.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi kemacetan di Masjidil Haram, Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah menyarankan para peziarah untuk mengindahkan pola perilaku kooperatif.
Mereka termasuk menghindari waktu puncak, menggunakan transportasi umum alih-alih mobil pribadi, dan pindah ke masjid lain di Makkah untuk melakukan sholat ketika Masjidil Haram penuh sesak.
Lebih dari 2 juta Muslim dilaporkan memadati Masjidil Haram dan halaman luarnya Jumat malam sesuai dengan malam ke-27 Ramadhan, diyakini sebagai tanggal yang paling mungkin untuk Lailalul Qadar, ketika Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Lailatul Qadar adalah malam paling dihormati dalam kalender Islam. Nabi mendesak umat Islam untuk mencarinya di malam-malam ganjil 10 malam terakhir Ramadhan.
Pihak berwenang Saudi telah memperkenalkan beberapa langkah untuk mengatasi masuknya jamaah ke Masjidil Haram pada bulan Ramadhan dan membantu mereka melakukan ritual dengan lancar dan nyaman.
Mereka termasuk mengalokasikan halaman lingkung di sekitar Kabah Suci di Masjidil Haram dan lantai dasar untuk para peziarah umroh.
Selanjutnya, gerbang tertentu dari masjid yang luas ditujukan untuk jalur masuk dan jalur keluar peziarah, untuk mencegah penumpukan atau kepadatan pada pintu tertentu.
Sumber: gulfnews